Operator Uji Jaringan Seluler Menjelang Ramadan
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Minggu, 15 Juni 2014 06:21 WIB
TEMPO.CO , Jakarta - Setiap tahun, menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri, operator seluler disibukkan oleh lonjakan trafik. Lonjakan terjadi karena peningkatan volume penggunaan ponsel untuk menelepon, berkirim pesan pendek (SMS), serta mengakses Internet.
Untuk mengantisipasinya, operator meningkatkan infrastruktur dan teknis, dari menambah jumlah base transceiver station (BTS), menambah kapasitas server, hingga menempatkan BTS mini yang bersifat portabel. Maklum, kenaikan trafik diprediksi bisa mencapai di atas 100 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Salah satu operator seluler besar di Indonesia, Telkomsel, melakukan hal tersebut. Tahun ini, Telkomsel melakukan uji jaringan secara terbuka yang dilakukan di jalur kereta api Jakarta-Surabaya. Uji jaringan tersebut dilakukan dengan mengukur kecepatan panggilan, pengiriman pesan, serta pengunduhan data. (Baca:Lebaran, Trafik Data Telkomsel Naik 170 Persen)
Adapun XL Axiata juga melakukannya di jalur kereta api. Bedanya, perusahaan ini memilih jalur selatan, yakni Jakarta-Yogyakarta. Uji jaringan diyakini mampu meyakinkan konsumen akan kualitas jaringan.
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan uji jaringan merupakan hal yang perlu dilakukan guna mengetahui sejauh mana kesiapan operator dalam menghadapi lonjakan trafik. “Tapi, problemnya, apakah uji tersebut dipastikan mampu menangani trafik?” katanya ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Dia melanjutkan, hambatan komunikasi pada hari raya tahun-tahun sebelumnya harus dijadikan pelajaran bagi operator. Lembaganya menilai belum ada perbaikan kualitas yang signifikan dari operator dalam mengantisipasi lonjakan trafik. (Baca:Operator Seluler Siap Sambut Lebaran)
Hal tersebut ditandai dengan adanya pengaduan dari masyarakat ke YLKI yang masih kerap muncul. Pengaduan terutama datang dari wilayah yang padat pemudik, yakni di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Ini tanggung jawab operator. Jangan ingin mengeruk keuntungan saja,” katanya.
SATWIKA MOVEMENTI
Terpopuler:
SBY Berikan Beasiswa S2 ke Anak Tukang Becak
MA Hukum KPK Bayar Rp 100 Juta
Kiai Targetkan 80 Persen Suara Jokowi di Sidoarjo
Ini Bedanya Program Ekonomi Jokowi dan Prabowo
Mesin Penjernih Air ITB Go Internasional