Aplikasi Bencana Buatan UGM Raih Juara di London

Reporter

Selasa, 1 Juli 2014 14:13 WIB

Ilustrasi aplikasi Quick disaster. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi bencana karya tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, sukses menyabet penghargaan Global Winner dalam kompetisi aplikasi yang diadakan Bank Dunia, "Code For Resilience" di London, Inggris, pada 30 Juni 2014. Aplikasi bernama Quick Disaster ini meraih juara setelah pada seleksi awal terpilih ke dalam sepuluh besar.

Penyerahan penghargaan dihadiri ratusan kalangan profesional. Di antaranya, Wali Kota London, pejabat dari Bank Dunia, serta perwakilan Google, Microsoft, Mozilla, Net Hope, dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya.

Pemimpin tim, Daniel Oscar Baskoro, menyatakan terpilihnya Quick Disaster menjadi juara Global Winner merupakan hal yang sangat luar biasa dan menggembirakan. Capaian ini membuktikan bahwa proses riset yang mereka lakukan di kampus ternyata dapat membuahkan hasil.

"Penghargaan ini menunjukkan kalau karya anak bangsa mampu bersaing di tingkat dunia," katanya kepada Tempo lewat surat elektronik, Selasa, 1 Juli 2014. Oscar dan timnya saat ini masih berada di London sampai pertengahan Juli.

Oscar mengatakan peserta kompetisi aplikasi berasal dari seluruh negara di dunia. Kompetisi dua tahunan ini dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari sembilan orang yang merupakan kalangan profesional dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. (Baca juga: ITB Gelar Electrical Engineering Days 2014)

Quick Disaster dikembangkan oleh empat mahasiswa program studi ilmu komputer dan satu mahasiswa program studi geofisika. Mereka masing-masing Daniel Oscar Baskoro (manajer proyek), Zamahsyari (pemrogram), Bahrunnur (pemrogram), Sabrina Woro Anggraini (copy writer), dan Maulana Rizki Aditama (analis data). Aplikasi ini sebelumnya mendapat trofi pada acara penghargaan Understanding Risk Forum di ExCel, London.

Oscar mengatakan Quick Disaster merupakan aplikasi untuk mengantisipasi bencana alam yang dikembangkan pada wearable devices Google Glass dan kini sudah pada tahap pengembangan versi 2.0. Dengan aplikasi ini, para pengguna Google Glass akan mendapatkan tiga bagian informasi penting tentang bencana, yakni sebelum bencana, menampilkan informasi riwayat bencana suatu daerah; saat bencana, menampilkan informasi solusi ketika terjadi bencana; dan pasca-bencana, rehabilitasi dengan fitur integrasi foto pengguna pada daerah bencana dengan media sosial.

UGM | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Terpopuler:
Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta
Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa

Berita terkait

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

3 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

36 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

40 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

42 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

49 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

53 hari lalu

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.

Baca Selengkapnya

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

58 hari lalu

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.

Baca Selengkapnya

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

27 Februari 2024

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

Inovasi Si-Cuhal dari peneliti UI ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

26 Februari 2024

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

Telkomsel dan Huawei menandatangani dua Strategic Partnership Agreement (SPA) di MWC 2024 Barcelona, fokusnya adalah pada Home Broadband and 5G Innovation serta Talent Development.

Baca Selengkapnya

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

14 Februari 2024

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

Ketua KWT Desa Ponoware, Sarmi, menyatakan bangga terhadap inovasi yang dibuat oleh Tim I KKN Undip ini.

Baca Selengkapnya