Hati-hati Selfie Telanjang, Foto Tak Bisa Dihapus  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Sabtu, 12 Juli 2014 16:03 WIB

Warga berfoto selfie sebelum menyaksikan kembang api Thunder Over Ashland di Memorial Field, Ashland, 3 Juli 2014. AP/The Republican-Herald, Jacqueline Dormer

TEMPO.CO, London - Jangan sembarang selfie tanpa busana jika tak yakin ponsel yang digunakan akan selalu bersama Anda. Pasalnya, meski Anda sudah menghapusnya, foto itu masih bisa dimunculkan lagi dengan mengoperasikan pelacakan menggunakan software tertentu.

Perusahaan keamanan maya, Avast, menyatakan, melalui perangkat lunak ini, foto-foto yang telah dihapus dari ponsel bisa dilacak dan dimunculkan kembali. "Bahkan ketika semua data dalam ponsel telah dihapus dengan menekan tombol factory reset," demikian pernyataan perusahaan.

Melalui alat-alat keamanan forensik yang tersedia untuk umum, Avast mencoba mengekstraksi gambar dari ponsel bekas yang dibeli di eBay. Data lain yang bisa diambil termasuk e-mail, pesan teks, dan pencarian Google.

Para ahli telah memperingatkan bahwa satu-satunya cara untuk benar-benar menghapus data adalah "menghancurkan ponsel Anda".

Menurut mereka, opsi factory reset yang tersedia pada kebanyakan smartphone tak banyak membantu untuk menghapus dan me-reset perangkat, kembali ke keadaan sistem aslinya. Ponsel ini, kata mereka, hanya menghapus pengindeksan data, bukan data itu sendiri, yang berarti gambar, e-mail, dan pesan teks dapat dipulihkan dengan relatif mudah.

Perusahaan mengklaim bahwa lebih dari 40 ribu foto yang terhapus berhasil diekstrak dari 20 ponsel yang dibeli dari eBay--lebih dari 750 adalah perempuan dalam berbagai pose tanpa busana. "Menghapus file dari ponsel Android Anda sebelum menjual atau memberikan begitu saja tidak cukup untuk mengamankan data Anda, karena bisa dimunculkan kembali," demikian pernyataan perusahaan.

Mengomentari temuan Avast, Google menyatakan yang berhasil diekstrak adalah data dari smartphone usang. Selain itu, penelitian itu tidak "mencerminkan perlindungan keamanan versi Android yang digunakan oleh sebagian besar pengguna".

Google menganjurkan pada semua pengguna untuk mengaktifkan enkripsi pada perangkat mereka sebelum melakukan factory reset untuk memastikan file tidak dapat diakses. Fitur ini, kata Google, telah tersedia selama tiga tahun.

Apple juga memiliki sistem enkripsi built-in untuk hardware dan firmware sejak rilis iPhone 3GS. Dalam perangkat itu, enkripsi hardware secara permanen diaktifkan dan pengguna tidak dapat mematikannya.

Analis keamanan komputer independen, Graham Cluley, mengatakan, jika pengguna serius tentang privasi dan keamanan, mereka harus memastikan perangkat selalu "dilindungi dengan PIN atau passphrase, dan bahwa data dienkripsi". Namun Alan Calder, pendiri cybersecurity dan manajemen risiko perusahaan IT Governance, mengatakan kepada BBC bahwa menghapus data, bahkan setelah dienkripsi, tidak akan cukup untuk benar-benar melindungi data Anda.

BBC | INDAH P.

Berita terkait

Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar  

2 Maret 2017

Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar  

Twitter menyediakan lebih banyak metode untuk mengendalikan
pengalaman para penggunanya.

Baca Selengkapnya

Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware

30 Januari 2017

Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware

Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri.

Baca Selengkapnya

3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet

18 Januari 2017

3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet

Kata sandi atau password yang sederhana sering jadi penyebab
kerentanan keamanan internet

Baca Selengkapnya

Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya

18 Januari 2017

Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya

Data sidik jari bisa disalin dari sebuah foto digital seseorang yang berpose dua jari "V" atau tanda damai.

Baca Selengkapnya

Pernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas

16 Januari 2017

Pernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas

Perusahaan Israel, yang pernah mambantu FBI meretas data iPhone, kini terkena peretasan.

Baca Selengkapnya

Norton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya

21 Juli 2016

Norton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya

Angka infeksi ransomware meningkat setiap tahun. Pada 2015,

angka itu mencapai rekornya.

Baca Selengkapnya

Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan

12 April 2016

Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan

"Produk reseller kami dukung mulai dari instalasi awal, perawatan, hingga perbaikan,"

Baca Selengkapnya

Ini Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android

4 Maret 2016

Ini Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android

Virus tersebut banyak menginfeksi perangkat berbasis Android versi 4.4.4 dan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro

22 Februari 2016

Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro

Kemampuan K9 bermanfaat sebagai deteksi dini jika lokasi tersebut mengandung gas atau racun.

Baca Selengkapnya

Duh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko

24 Desember 2015

Duh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku sudah mengetahui ihwal peretasan tersebut.

Baca Selengkapnya