Populasi Lutung Jawa Terancam Punah  

Reporter

Senin, 14 Juli 2014 12:27 WIB

Marlena, bayi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) berusia 22 hari bersama Induknya, Miko yang berusia 6 tahun 8 bulan di kandang sosialisasi Javan Langur Centre (JLC), Coban Talun, Batu, Jawa timur, Selasa (22/4). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Populasi lutung Jawa (Trachypithecus auratus) di kawasan Gunung Arjuna menyusut. Survei Protection of Forest and Fauna (Profauna) selama enam bulan terakhir hanya menemukan empat kelompok lutung. Masing-masing kelompok terdiri dari lima sampai 10 ekor. Sedangkan 20 tahun lalu, populasi lutung Jawa mencapai 12 kelompok. (Baca juga: 300 Ribu Satwa Liar Dunia Ada di Indonesia)

"Pembukaan ladang pertanian di kawasan hutan lindung menjadi penyebab utama merosotnya populasi lutung," kata Ketua Profauna Indonesia Rosek Nursahid, Senin, 14 Juli 2014. Kawasan hutan, katanya, yang berada di wilayah Perhutani berubah menjadi lahan pertanian. Hutan tersegmentasi atau terpecah sehingga habitat lutung semakin menyempit. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian, terlihat di lereng Arjuna perbatasan Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Kawasan tersebut berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo. Terdapat sekelompok lutung yang terjebak di antara ladang sayuran warga. Sehingga lutung tersebut tak bisa berpindah dan melintas lebih jauh. Untuk itu, Perhutani harus menghentikan pembukaan ladang yang mengancam konservasi lutung Jawa. Apalagi, pembukaan lahan semakin mendekati kawasan Tahura Raden Soerjo. (Baca: Empat Primata di Indonesia Terancam Punah)

Selain itu, perburuan liar juga mempercepat kepunahan lokal lutung Jawa. Ranger Profauna mengamati sejumlah warga melakukan perburuan di kawasan Tahura Raden Soerjo. Namun, para pemburu menghentikan aktivitas setelah mengetahui aktivitas perburuan melanggar hukum dan mengancam satwa endemik Jawa.

Kepala BKSDA Jatim III Sunandar Trigunajasa mengaku telah meningkatkan patroli keamanan di kawasan yang menjadi habitat lutung Jawa. Lutung banyak diperdagangkan untuk hewan peliharaan dan diambil dagingnya. "Kami cegah berburuan," katanya. (Baca: Lima Ekor Lutung Jawa Bakal Dilepasliarkan)

Polisi dan BKSDA tahun lalu menangkap sepasang suami-istri yang berburu lutung untuk diambil dagingnya sebagai bahan bakso di Lumajang. Perburuan banyak di Lumajang, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi. Lutung tersebar di seluruh hutan di Jawa Timur. Mulai di dataran tinggi Gunung Ijen, puncak Argopuro, dan Taman Nasonal Bromo Tengger Semeru, Taman Hutan Raya Raden Soerjo.

Total populasi lutung di alam sekitar 2-3 ribu ekor. Sementara, setahun paling banyak setiap kelompok melahirkan dua ekor anak. Populasi ini berbahaya, dan rentan dari kepunahan jika tak dijaga. Statusnya mendekati kepunahan. (Lihat juga: Lucunya Marlena, Si Bayi Lutung Jawa)

EKO WIDIANTO

Berita Lainnya:
Lagi, Resor di Malaysia Diserang Pria Bersenjata
Tim Jokowi Nilai Kejanggalan C1 Untungkan Prabowo
Karina Ranau Gaet Pencipta Lagu Oplosan

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

17 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

30 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

34 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

35 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

36 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

46 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

55 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

59 hari lalu

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya