Astronot Apollo 11 Neil Armstrong dan Edwin E. "Buzz" Aldrin, manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, menancapkan bendera Amerika Serikat di permukaan bulan dalam foto tanggal 20 Juli 1969 ini. AP/NASA
TEMPO.CO, Jakarta - “Satu langkah kecil bagi seorang manusia merupakan satu lompatan besar bagi umat manusia,” begitulah kalimat yang diucapkan astronaut NASA, Neil Armstrong, dari permukaan bulan pada 45 tahun yang lalu, menandai sebuah era baru bagi umat manusia.
Tepat pada 20 Juli 2014, menandai 45 tahun mendaratnya manusia pertama di bulan, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin. Keduanya mendarat di bulan pada 20 Juli 1969 bersama dengan astronaut Michael Collins.
Dengan mengusung misi Apollo 11, misi ini menjadi misi luar angkasa berawak pertama yang berhasil membawa manusia ke bulan dan kembali dengan selamat. Proyek NASA ini diluncurkan pada 16 Juli 1969 dengan roket Saturn V dari Kennedy Space Center Florida, Amerika Serikat.
Selama 21,5 jam, Armstrong dan Aldrin menghabiskan waktu di permukaan bulan sebelum bertemu dengan Collins di modul komando dan kembali ke bumi. Mereka mengumpulkan batuan-batuan bulan dan membawanya ke bumi untuk melakukan penelitian mengenai satelit bumi ini.
Banyak kontroversi mengenai misi Apollo 11. Banyak yang menyangsikan bahwa mereka benar-benar ke bulan. Sejumlah keganjalan ditemukan, seperti berkibarnya bendera AS di bulan (tak ada angin di ruang kedap udara seperti bulan) dan tak adanya penampakan bintang saat para astronaut mengambil foto di sana.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
4 hari lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah
Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu
4 hari lalu
Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu
Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.