Robot Elang Pengintai Buatan Universitas Surya

Reporter

Senin, 18 Agustus 2014 21:15 WIB

Sebuah kamera kecil yang dipasang di badan burung merpati ini adalah salah satu alat mata-mata Jerman yang dipamerkan di "Top Secret" Spy Museum di Oberhausen, Jerman (10/7). Museum ini memamerkan alat-alat spionase dari masa lalu. REUTERS/Ina Fassbende

TEMPO.CO, Tangerang - Alat pengintai dari udara dirancang agar tak terdeteksi lawan di darat. Para peneliti dari Universitas Surya mengembangkan wahana pengintai berwujud burung elang. Riset wahana mata-mata tersebut merupakan permintaan militer Indonesia dan telah menjalani uji terbang.

Burung mekanik tersebut adalah generasi kedua wahana mata-mata yang dikembangkan tim peneliti Universitas Surya. "Riset pembangunan burung mata-mata ini atas permintaan TNI, kami bikin hanya dalam waktu enam bulan," kata Riza Muhida, Direktur Pusat Robot dan Mesin Cerdas Universitas Surya, kepada Tempo, Senin, 18 Agustus 2014.

Robot elang pengintai itu menjadi bagian dalam pameran riset Surya Artecne yang berlangsung 18-23 Agustus 2014 di kampus Universitas Surya di Serpong, Tangerang. Selain robot elang, pameran juga menampilkan teknologi radar, wahana nirawak multirotor, dan bedil laser yang digunakan dalam latihan menembak. "Pameran ini dibuat untuk pengembangan riset dan membuat sains lebih menarik bagi anak muda," kata Maydison Chriswin Ginting, ketua pelaksana Artecne.

Robot elang buatan tim peneliti Universitas Surya berukuran besar dengan rentang sayap mencapai 1,88 meter. Elang mekanis itu dibuat dari materi serat karbon dan duralium. Kamera pengawas mini ditanamkan dalam tubuh elang. Elang mekanik itu bergerak dengan tenaga baterai litium polimer dan dioperasikan melalui pengontrol jarak jauh. (Baca juga: UGM Siapkan Kapal Pengintai untuk TNI AL)

Robot generasi kedua ini masih dalam pengembangan "Dari uji coba robot pertama bisa terbang selama 10 menit dengan daya jelajah dua kilometer," kata Riza. Ia mengatakan Jerman sudah mengoperasikan robot serupa. "Tapi mereka lima tahun riset itu sementara kami di sini bisa lebih cepat membuatnya".

Selain berwujud burung, tim Riza juga membuat purwarupa wahana pengintai berbentuk kumbang. Ukurannya mini dengan berat hanya 13 gram membuat robot kumbang itu bisa dipakai mengawasi daerah-daerah yang sulit terjangkau. "Kami masih mengembangkan riset untuk membuat baterai yang lebih kecil, ringan, dan tahan lama," kata Riza.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita Terpopuler:
Hamdan Zoelva Tak Takut Pengerahan Massa Prabowo-Hatta
Fadel: Ical-Agung Laksono Akhirnya Bersepakat
Menebak Isi Hati Megawati di 17 Agustus

Berita terkait

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

21 jam lalu

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

NextDev Summit 2024 menampilkan inovasi hasil inkubasi, sesi konferensi, serta peluang membangun relasi.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

3 hari lalu

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark, atas penerapan sistem manajemen inovasi yang sesuai dengan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

5 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

9 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

10 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

10 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

13 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

24 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

56 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

18 Maret 2024

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya