Sejumlah pasukan Irak memegang bendera Negara Islam saat beroperasi diarea Amirli, utara Baghdad, Irak (1/9). Pasukan Irak, Kurdi dan milisi Syiah melanjutkan serangan balik mereka terhadap ISIS yang dipicu kesuksesan menembus blokade ISIS di kota Amirli. AP
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) semakin populer belakangan ini karena disorot media internasional. Ternyata, aksi kejahatan yang dilakukan kelompok militan itu merepotkan perusahaan yang mengembangkan aplikasi bernama Isis Wallet. Untuk menepis kekeliruan, pada Rabu, 3 September 2014, perusahaan akhirnya memutuskan mengganti nama aplikasi mobile payment itu dengan Softcard.
"Kami telah merencankan ganti nama sejak Juli lalu untuk menghindari kesalahpahaman terkait dengan nama aplikasi kami dengan milisi ekstremis dari Timur Tengah itu," kata perusahaan, seperti dilaporkan Cnet, Rabu, 3 September 2014. (Baca: Obama Bersumpah Hancurkan ISIS)
Isis Wallet adalah aplikasi pembayaran online yang menyimpan informasi kartu kredit, kupon, dan penawaran. Meski terjadi perubahan nama dan logo, perusahaan berjanji tidak akan mengubah layanannya kepada pelanggan.
Perusahaan menuturkan pergantian nama Isis Wallet ke Softcard tidak akan dilakukan secara mendadak. Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah pergantian nama akan mempengaruhi pasar dan harus memberikan informasi yang jelas kepada konsumen. (Baca: Diluncurkan, iPhone 6 Akan Jadi Dompet Virtual)
Isis Wallet dibuat oleh operator Amerika seperti AT&T, T-Mobile, dan Verizon. Layanan ini dibuat untuk menyaingi aplikasi mobile payment seperti Google Wallet, PayPal, dan layanan serupa lainnya.