TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 160 ekor anjing laut ditemukan mati di pesisir New England, Amerika Serikat. Para peneliti dari St. Jude Children’s Research Hospital menemukan virus flu burung H3N8 sebagai penyebab. Mereka menemukan virus tersebut mengalami mutasi alami pada struktur protein seperti apa yang terjadi pada virus patogenik H5N1, yang juga menyebar melalui cairan saluran pernapasan.
Dalam laporan yang dimuat dalam jurnal Nature Communication, 3 September 2014, peneliti menyebutkan bahwa virus H3N8 itu juga bisa menginfeksi dan tumbuh pada sel paru-paru manusia. Virus itu juga bisa menjangkiti mamalia sejenis musang lewat saluran pernapasan.
Kondisi ini tergolong tidak normal bagi virus-virus flu burung dan meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan penyebaran kepada manusia. Peneliti belum menemukan bukti imunitas manusia terhadap galur virus ini. (Baca: Ancaman Empat Penyakit Menular di Dunia)
“Studi ini menunjukkan bahwa ada virus flu burung selain H5N1 dan H7N9 yang berpotensi mengancam manusia,” kata Stacey Schultz-Cherry, anggota St. Jude Department of Infectious Diseases. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus infeksi virus H5N1 dan H7N9 pada manusia dilaporkan terjadi di beberapa negara. Tingkat kematian akibat infeksi virus tersebut bisa mencapai 60 persen.
Virus H3N8 menjadi perhatian para peneliti ketika hasil pemetaan menunjukkan ada dua mutasi dalam protein hemagglutinin (HA) dan gen PB2. Protein HA terdapat di permukaan tubuh virus. Protein ini merupakan kunci penting bagi virus untuk mengikatkan diri dan menginfeksi sel.
Mutasi PB2 dihubungkan dengan sakit parah pada tikus yang diteliti. Perubahan genetik pada HA dan PB2 itu juga dilaporkan peneliti terjadi pada 2012 yang membuat virus H5N1 bisa menyebar ke musang melalui cairan saluran pernapasan.
Schultz-Cherry mengatakan virus H3N8 juga bisa menjangkiti kuda dan anjing. “Studi ini memperingatkan soal adanya ancaman bagi manusia dari hewan-hewan yang terinfeksi virus tersebut,” kata dia.(Baca: Laboratorium BSL 3, Seperti Ini Pengamanannya)
Hingga saat ini, belum ada laporan manusia sakit akibat virus yang menyerang anjing laut pada 2011 tersebut. Namun ada laporan virus flu berbeda sudah menyebar dari anjing laut yang terinfeksi kepada manusia yang melakukan kontak dengan binatang tersebut. Virus H3N8 dipercaya menjadi pemicu pandemi flu pada manusia pada era 1880-an.
SCIENCEDAILY | NATURE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Berita Terpopuler:
Demi Prabowo, PKS Setuju Pilkada Lewat DPRD
Struktur Kabinet Jokowi 80 Persen Beres
Hasyim Muzadi Minta Jokowi Blakblakan pada Rakyat