Pria di Balik Kekayaan Bill Gates  

Reporter

Selasa, 23 September 2014 10:04 WIB

Pemilik Micrososft Bill Gates, melambaikan tangannyas saat datang diacara Bambi 2013 media awards, Berlin (14/11).AP/Gero Breloer

TEMPO.CO, Jakarta - Bill Gates mendapat predikat sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Menurut laporan, pendiri Microsoft itu memiliki kekayaan mencapai US$ 81,6 miliar (Rp 977 triliun). Hartanya semakin banyak dari tahun ke tahun. Ternyata, Gates memiliki "senjata rahasia" di balik kekayaannya, yaitu seorang pria bernama Michael Larson.

Tak banyak yang tahu siapa pria ini. Dikutip dari Bussines Insider, Sabtu, 20 September 2014, Larson adalah salah satu karyawan yang bekerja untuk Gates sejak 20 tahun lalu. Larson dipercaya untuk menjalankan perusahaan investasi pribadi milik Gates, Cascade Investment LLC.

Sebelum Cascade berkembang, satu-satunya penghasilan Gates adalah dari Microsoft. Saat itu Gates banyak menjual saham Microsoft.

Gates memang melakukan investai sendiri di bidang teknologi, tapi itu semua adalah hasil kerja Larson. Melalui Cascade, Larson mengambil uang Gates dan mendiversifikasikannya.

Berkat kepiawaian dan ide Larson, kekayaan Gates kini terus meningkat. Gates sekarang memiliki saham besar di real estate dan perusahaan non-teknologi, seperti National Railways Co di Kanada, AutoNation Inc., dan Republic Services Inc. Sahamnya di perusahaan itu semakin membuat harta Gates menumpuk.

Dengan usaha Larson, kalau pun Gates menyumbang hingga US$ 38 miliar untuk yayasannya, Miranda & Gates Foundation, Gates akan segera "balik modal". Bahkan, uang yang kembali akan lebih banyak dari yang sudah dikeluarkan. (Baca: Bill Gates Sumbang Rp 294 Miliar untuk Vaksin HIV)

Pada Februari lalu, Gates merayakan 20 tahun kemitraannya dengan Larson dengan menggelar sebuah acara makan malam di rumahnya. Dalam acara itu, Gates mengatakan bahwa ia memberikan kepercayaan penuh pada Larson. Gates memberikan kebebasan pada Larson untuk berinvestasi, membeli, menjual, dan mengambil kebijakan dengan uangnya.

Larson juga tidak hanya memberikan masukan pada Gates, tapi juga membantu "menutup jejak" pergerakan miliuner itu. Bahkan, saat Cascade menjadi bagian dari kelompok yang membeli Hotel Ritz-Carlton San Fransisco, tidak ada yang tahu bahwa Gates juga terlibat.

"Melinda dan saya bebas untuk mengejar visi kami di dunia dengan jalur yang lebih sehat dan bermoral. Itu semua karena kerja keras Larson," kata Gates.

RINDU P. HESTYA | BUSSINES INSIDER

Berita Lain:
Facebook Banyak Diakses Saat di Tempat Tidur
Jimat Firaun Ditemukan di Tambang Kuno Yordania
Facebook Masih Terfavorit di Indonesia

Berita terkait

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

2 hari lalu

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.

Baca Selengkapnya

Melinda Gates Mundur dari Gates Foundation, Ingin Dirikan Yayasan Baru

4 hari lalu

Melinda Gates Mundur dari Gates Foundation, Ingin Dirikan Yayasan Baru

Bekas istri Bill Gates, Melinda Gates mundur dari yayasan yang didirikan bersama suaminya. Ia akan mendapat dana 12,5 miliar dolar Amerika.

Baca Selengkapnya

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

6 hari lalu

Survei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI

Penelitian Microsoft dan LinkedIn membuktikan korporasi kini lebih menginginkan pekerja dengan kemampuan AI. Budaya AI terus berkembang di kantoran.

Baca Selengkapnya

BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

10 hari lalu

BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

11 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

11 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

11 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

12 hari lalu

Kasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016

Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya

Baca Selengkapnya

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

12 hari lalu

Giliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

13 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya