Studi: Polusi Udara Tingkatkan Arus Sungai  

Reporter

Jumat, 10 Oktober 2014 18:27 WIB

Sejumlah orang mengendarai sepeda saat kondisi dipenuhi kabut di Daqing, Cina, Senin (21/10). Ini adalah kondisi polusi udara tertinggi yang tercatat dalam sejarah Cina. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Exeter - Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Geoscience mengungkap kaitan polusi udara dengan aliran sungai. Studi itu menunjukkan polusi udara berdampak signifikan pada jumlah air yang mengalir melalui sebagian besar sungai di belahan bumi utara.

"Kami mendeteksi adanya dampak peningkatan cahaya matahari pada sungai yang mengalir di wilayah industri berat di belahan bumi utara," ujar pemimpin penelitian, Nicola Gedney, dari Met Office, seperti dikutip Sciencedaily, Jumat, 10 Oktober 2014.

Penelitian ini merupakan hasil kerja sama antara Met Office, Center for Ecology and Hydrology, University of Reading, Laboratoire de Météorologie Dynamique, dan University of Exeter. (Baca juga: Polusi Udara Buruk, Kesehatan Warga Cina Terancam)

Tim ilmuwan menemukan hulu-hulu sungai, khususnya di wilayah Eropa Tengah, mengalami peningkatan arus sebesar 25 persen saat aerosol--partikel pemicu polusi udara--berada di atasnya. Gedney menduga peningkatan arus air ini merupakan dampak perubahan iklim.

Dampak ini diperparah oleh pembakaran batu bara yang dimulai sejak akhir 1970. Kegiatan tersebut, ujar Gedney, meningkatkan jumlah aerosol di atmosfer. Pembakaran tersebut juga berdampak pada berkurangan sinar matahari yang mencapai permukaan bumi. "Atau dikenal dengan solar dimming," tuturnya.

Solar dimming kemudian mulai diperangi oleh Eropa dan Amerika Utara untuk mendapatkan kembali udara yang bersih. Hanya, dalam studi ini, tim peneliti memang menemukan bahwa besaran arus air karena peredupan cahaya matahari tergantung kondisi atmosfer sebagai penyerap sinar matahari yang tak tertangkap bumi.

Chris Huntingfor, anggota penelitian dari Center for Ecology and Hydrology, mengatakan penelitian ini memakai teknik atribusi untuk melihat hubungan antara aerosol dan perubahan arus sungai. "Sejauh ini, kami sudah melihat manusia yang menyebabkan dampak tersebut," ujarnya.

Penelitian ini juga menguji efek dari penggundulan hutan dan meningkatnya karbon dioksida terhadap arus sungai. "Karbon dioksida berperan untuk memperbesar arus sungai dengan menyerap air dari pohon," kata Peter Cox, anggota penelitian dari University of Exeter.

AMRI MAHBUB




Berita Lainnya:
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Jakarta Jaring Wisatawan Domestik dari 9 Kota
Pasangan Tontowi/Liliyana Berpisah

Berita terkait

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

1 hari lalu

Telkomsel Tutup Rangkaian Program Impact Incubator dengan NextDev Summit 2024

NextDev Summit 2024 menampilkan inovasi hasil inkubasi, sesi konferensi, serta peluang membangun relasi.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

3 hari lalu

Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark, atas penerapan sistem manajemen inovasi yang sesuai dengan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

6 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

10 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

11 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

11 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

14 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

24 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

57 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

18 Maret 2024

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya