Studi: Rasa Galau Manusia Bertahan Lama

Reporter

Selasa, 4 November 2014 17:23 WIB

Ilustrasi galau. Goodreader.com

TEMPO.CO, Leuven - Mengapa manusia bisa merasa sedih 240 kali lebih lama dibandingkan saat merasa malu, terkejut, jengkel, atau bosan? Itu karena kesedihan, atau kegalauan, sering muncul bersamaan dengan peristiwa yang memiliki dampak besar terhadap emosi manusia, seperti kematian dan kecelakaan.

Studi yang dilakukan oleh Philippe Verduyn dan Saskia Lavrijsen dari University of Leuven di Belgia mengungkapkan lebih dalam penyebab kondisi tersebut. Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Motivation and Emotion dari Springer ini juga memberikan beberapa fakta tentang kesedihan.

"Yang jelas, Anda akan lebih lama mengendalikan kesedihan dibandingkan perasaan lain," tulis keduanya, seperti dikutip dari Sciencedaily, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Ini 11 Langkah Selamatkan Diri dari Gagal Move On)

Dalam studi ini, keduanya meminta 233 siswa sekolah menengah atas untuk mengingat kembali kejadian emosional yang dialami dalam waktu dekat. Selain itu, para peserta diminta untuk menuliskan cara penanganan kondisi tersebut dan jangka waktu yang diperlukan.

Perbedaan yang signifikan memang sangat terlihat dalam jangka waktu penanganan perasaan sedih. Dari 27 jenis emosi, menurut keduanya, kesedihan memang paling sulit ditangani dibandingkan jengkel atau bosan. "Sebaliknya, bosan akan hilang dalam hitungan menit," ujar para peneliti. (Baca juga: Sosok Ndeso Jokowi Lebih Disukai Pemilih Galau)

Dari survei diketahui penyebabnya adalah ada kejadian yang berimplikasi kuat. Bukannya hilang, memori tentang kejadian tersebut makin lama semakin kuat. Itu sebabnya, "Peristiwa tersebut terulang terus dalam ingatan dan menyebabkan kesedihan berkepanjangan," kata Verduyn.

Menurut Verduyn, jangka waktu perasaan galau akan semakin panjang apabila seseorang juga tak mau melepas keadaan tersebut. Maksudnya, tulis dia, kejadian tersebut terus diingat dalam pikiran.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler:
Koleksi Nakal Monstore Buka JFW 2015

Ini Pilihan Jalur Joging Favorit di Jakarta

Brittany Maynard Akhirnya Meninggal
















Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

42 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

42 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

42 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.

Baca Selengkapnya