Rusa 'Vampir' Muncul Lagi di Afganistan  

Reporter

Rabu, 5 November 2014 16:31 WIB

Seekor kijang melolong dalam kabut pagi di Richmond Park, London, Inggris, 23 September 2014. (Rob Stothard/Getty Images)

TEMPO.CO, Nuristan - Spesies rusa vampir muncul kembali di sebuah hutan terpencil di Afganistan timur laut. Kemunculan ini adalah pertama kalinya setelah hewan terancam punah ini tidak pernah terlihat selama hampir 60 tahun.

Makhluk bertaring ini dikenal sebagai rusa kesturi Kashmir. Habitat aslinya di kawasan Himalaya di India utara, wilayah Kashmir Pakistan, dan Afganistan utara. Hewan ini mendapat julukan rusa vampir karena dua gigi atasnya mencuat dari rahang, seperti taring pada vampir di film-film horor.

Tidak semua individu rusa ini memiliki taring. Hanya rusa jantan yang bertaring. Mereka menggunakannya untuk bersaing dengan pejantan lain ketika memperebutkan betina selama musim kawin. (Lihat juga: Demi Konservasi, Hong Kong Pamerkan Hiu)

Sebuah tim peneliti menemukan rusa ini ketika menjelajahi Provinsi Nuristan di Afganistan selama 2008 dan 2009. "Pertama kalinya spesies ini terlihat sejak 1948," kata para peneliti, seperti dikutip Livescience, kemarin. Penemuan ini dijelaskan dalam jurnal Oryx edisi bulan ini.

Selama survei, para peneliti melihat seekor rusa vampir jantan di dekat daerah yang sama sebanyak tiga kali secara terpisah. Mereka juga mencatat seekor betina dan bayinya, dan seekor betina kedua di hari berbeda. Betina kedua kemungkinan adalah rusa yang sama tetapi tanpa bayinya. "Kami juga menemukan bangkai rusa betina sisa perburuan," kata mereka.

Rusa vampir dikelompokkan sebagai spesies terancam punah dalam daftar merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Ancaman utama bagi hewan ini adalah aksi perburuan. Dagingnya memang dikenal lezat, namun spesies ini umumnya diburu untuk kelenjar aroma yang lebih berharga daripada emas. (Baca: Spesies Ular Langka Ditemukan di Meksiko)

Beberapa warga percaya kelenjar aroma rusa bertaring berkhasiat obat. "Mereka menjualnya hampir US$ 45 ribu per kilogram di pasar gelap," demikian menurut IUCN. Karena kelenjar aroma ini pula rusa ini mendapat sebutan rusa kesturi, sejenis minyak yang dikenal karena keharumannya.

Peperangan di Provinsi Nuristan selama tiga dasawarsa terakhir memicu kekerasan dan ketidakstabilan politik. Kondisi ini membuat perdagangan ilegal kelenjar aroma rusa vampir berlangsung tak terkendali. Selain itu, spesies ini juga terancam oleh laju perusakan habitat yang cepat. Survei geologi baru-baru ini menunjukkan habitat rusa vampir, yang berupa hutan pegunungan konifer, telah lenyap nyaris separuhnya sejak 1970-an.

"Spesies langka ini, bersama macan tutul salju, adalah warisan alam daerah ini," kata Peter Zahler, wakil direktur program Asia, Wildlife Conservation Society (WCS). Ia berharap kondisi politik Nuristan segera stabil, sehingga memungkinkan WCS dan lembaga konservasi lainnya untuk membantu perlindungan spesies rusa vampir.

Semua rusa vampir biasa terlihat di singkapan bebatuan di ketinggian 3.000 meter. Pada musim panas, mereka secara teratur melintasi jalur di sepanjang lereng curam pegunungan, membuatnya nyaris mustahil didekati sehingga relatif aman dari pemburu. Namun, hujan salju parah di musim dingin mendorong spesies ini turun jauh ke daerah lereng yang lebih mudah diakses manusia. "Pemburu datang dari seluruh negeri untuk memperoleh kelenjar aroma mereka yang berharga," kata para peneliti.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Terpopuler:
Kata Jokowi, Informasi BIN Sering Meleset
Menteri ESDM Copot Dirjen Migas
Mahfud Md. Pernah Bertemu Pengelola @TrioMacan2000

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

17 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya