Studi: Makanan Cepat Saji Turunkan Nilai Siswa  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 23 Desember 2014 14:51 WIB

Ilsutrasi. kepsun.com

TEMPO.CO, Ohio - Sebuah studi baru menunjukkan jumlah makanan cepat saji yang dikonsumsi anak kemungkinan terkait dengan seberapa baik mereka belajar di sekolah. (Baca: Makanan Cepat Saji Perburuk Kesehatan Mulut)

Para peneliti menemukan bahwa semakin sering anak dilaporkan makan makanan cepat saji di kelas 5, maka semakin rendah peningkatan mereka dalam nilai ujian membaca, matematika, dan sains saat mereka mencapai kelas 8.

"Siswa yang paling banyak makan makanan cepat saji mendapat nilai ujian sekitar 20 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak makan makanan cepat saji," kata Kelly Purtell, penulis utama studi tersebut dan asisten profesor ilmu manusia di The Ohio State University.

"Ada banyak bukti bahwa konsumsi makanan cepat saji ini terkait dengan obesitas, tetapi masalahnya tidak berakhir di sana," kata Purtell sebagaimana dikutip dari Sciencedaily, Senin, 22 Desember 2014. "Mengkonsumsi terlalu banyak makanan cepat saji bisa mengganggu pelajaran anak-anak di kelas."

Hasil itu tidak berubah bahkan setelah para peneliti memperhitungkan berbagai faktor lain yang mungkin menjelaskan mengapa orang-orang yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji mungkin mendapatkan nilai tes yang lebih rendah. Termasuk berapa banyak mereka berolahraga, berapa lama mereka menonton televisi, makanan lain yang mereka makan, status sosial ekonomi keluarga mereka, serta karakteristik lingkungan dan sekolah mereka.

"Kami berusaha mengendalikan dan memperhitungkan semua faktor yang diketahui dapat mempengaruhi seberapa baik anak-anak melakukan tes ini," kata Purtell.

Purtell melakukan penelitian bersama Elizabeth Gershoff, profesor ekologi manusia di University of Texas di Austin. Hasilnya dipublikasikan secara online dalam jurnal Clinical Pediatrics. Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z. | SCIENCEDAILY

Berita lain
Spesies Baru Ditemukan di Parit Terdalam Bumi
Indosat Resmi Luncurkan Layanan 4G LTE
Amerika Uji Peluru yang Dapat Berubah Arah
Berselfie dengan Leluasa
Ilmuwan LIPI Buat Baja Laterit

Berita terkait

Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.

Baca Selengkapnya

Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

8 Agustus 2017

Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.

Baca Selengkapnya

Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.

Baca Selengkapnya

BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.

Baca Selengkapnya

Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.

Baca Selengkapnya

Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"

Baca Selengkapnya

Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es

Baca Selengkapnya