TEMPO.CO, Jakarta - Situs jejaring sosial Facebook membuat sebuah algoritma khusus yang mengumpulkan momen-momen kenangan netizen, baik foto maupun video dalam setahun terakhir. Kumpulan foto ini disebut Year in Review 2014. Celakanya, algoritma ini memukul rata segala jenis momen, termasuk yang menyedihkan.
Dikutip dari situs Christian Science Monitor, Sabtu, 27 Desember 2014, seorang pengguna Facebook bernama Eric Meyer mengatakan bahwa Year in Review justru memasukkan kematian anaknya Juni lalu sebagai momen kenangan. Kenangan duka tersebut dihiasi dengan balon pada kompilasi foto tersebut.
"Algoritma kejam itu bekerja berdasarkan hal yang mayoritas, orang-orang yang berbahagia selama 2014 dengan berpesta, selfie, atau bertualang. Tapi, beberapa orang punya kenangan pahit seperti dipecat, cerai, bangkrut, dan kehilangan seseorang yang tentu tak ingin diingat," ujar Eric.
Menurut Eric, algoritma Year in Review seharusnya tak bekerja otomatis. Ia menyarankan Facebook memberikan opsi kepada pengguna Facebook apakah ingin membuat kompilasi Year in Review juga. "Dua hal (perbaikan) saja, biarkan pengguna memilih fotonya dan tanya apakah mereka menginginkan ini (Year in Review). Setidaknya itu lebih sopan dan lebih berempati," ujar Eric.
Untungnya, keluhan Eric ini dijawab Facebook. Jonathan Gheller selaku manajer produk Facebook yang mengurus Year in Review mengaku siap memperbaiki cacat ini. "Year in Review keren bagi sebagian orang, tapi bagi dia (Eric) justru menyedihkan. Kami menghargai masukannya yang dituliskan di blog," ujar Jonathan.
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya
3 hari lalu
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya
Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.