Ini Cara Selamatkan Hutan Kalimantan Versi Ilmuwan  

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 17:46 WIB

Foto udara tambang batubara yang berada di tengah hutan di sekitar Samarinda, Kalimantan Timur. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Canterbury – Sebagai pulau terbesar ketiga di dunia dan pulau terbesar di Asia, Kalimantan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun, selama ini tak ada yang mempersoalkan keberadaan spesies langka di Pulau Borneo ini. “Padahal satwa langka di Kalimantan sedang terancam,” kata Matthew Struebig, pakar biologi koservasi di University of Kent, Inggris, seperti dikutip dari Science Daily, Senin, 26 Januari 2015.

Untuk menyelamatkan satwa-satwa langka itu, Struebig yang telah lama melakukan penelitian di wilayah Kalimantan menyarankan agar empat persen dari luas pulau dijadikan lahan hutan tambahan. Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology edisi 22 Januari 2015, lahan sekitar 28 ribu kilometer persegi itu untuk menjaga spesies yang terancam deforestasi dan perubahan iklim.

Struebig dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut menggunakan model deforestasi untuk memprediksi wilayah hutan mana saja di Kalimantan yang berpotensi hilang secara perlahan. “Dalam studi ini, kami mempertimbangkan dampak perubahan iklim dan perubahan tutupan lahan terhadap keanekaragaman hayati,” ujar Andreas Layu, salah seorang peneliti dari Zoo and Wildlife Research di Leibniz Institute, Jerman.

Tim peneliti juga meminta jaringan global dan para ahli mamalia tropis untuk mengukur serta memetakan habitat yang cocok untuk masing-masing spesies. (Baca: Pemanasan Global Ancam Menenggelamkan Pulau)

Berdasarkan proyeksi iklim dan deforestasi, satu dari tiga spesies mamalia di Kalimantan diperkirakan akan kehilangan 30 persen lebih habitat mereka pada 2080. Dengan kerugian eksternal lainnya, seperti industri, hampir setengah habitat satwa di Borneo akan menyusut dalam dua-tiga dekade mendatang.

Hasil analisis tim peneliti juga menunjukkan bahwa deforestasi dan perubahan iklim paling cepat menyerang hutan dataran rendah di Kalimantan. Padahal, wilayah semacam ini, terutama lahan gambut, sangat penting untuk beberapa spesies yang terancam punah, seperti musang dan otter. (Baca: Kemar, Pohon Alternatif Menahan Laju Erosi Dieng)

Dengan bukti-bukti tersebut, Layu dan kawan-kawannya pun membuat proposal kepada pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Brunei untuk menjaga hutan di Kalimantan. Proposal tersebut bernama Kalimantan Futures. “Untuk acuan pemerintah setempat dalam mengambil keputusan tentang hutan,” katanya.

SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Berita lainnya:


Keseriusan Indonesia Kurangi Emisi Karbon Ditagih
Kerusakan Lingkungan di Dieng Dinilai Parah
Indonesia Rumah bagi 1.666 Spesies Burung
Habitat Orangutan di Hutan Melnyie Terancam Sawit

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya