Terkuak, Asal-Usul Kulit Belang Zebra

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 2 Februari 2015 03:59 WIB

Mentari, anak zebra betina (Equus quagga boehm) yang berusia 4 hari bersama induknya, Arusha, di kandang istirahat komplek Kebung Binatan Surabaya, Selasa (4/6). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO , California - Ilmuwan dari University of California, Los Angeles, berhasil membongkar asal-usul kulit belang pada hewan zebra. Ilmuwan ini meneliti zebra yang hidup di belantara Afrika, seperti Kenya, Afrika Selatan, Tanzania, Uganda,dan Zimbabwe.


Menurut Brenda Larison, pemimpin proyek riset ini, jumlah dan intensitas belang ditentukan oleh temperatur habitat zebra tersebut. (Baca: Ilmuwan akan Kuak Misteri Danau Purba di Sulawesi)

"Temperatur memainkan peran penting dalam menentukan jenis, ketebalan, dan jumlah belang pada kulit zebra," kata Thomas B. Smith, profesor ekologi di UCLA College, yang ikut dalam riset ini, seperti dikutip Science Daily, Ahad, 1 Februari 2015.

Riset ini menemukan zebra yang hidup dalam suhu lingkungan yang hangat akan memiliki pola belang hitam-putih yang warnanya lebih tegas dan hampir menutupi seluruh permukaan tubuh. Sedangkan di habitat yang lebih dingin, seperti di Afrika Selatan dan Namibia, belang pada kulit zebra sangat sedikit, kontras hitam-putih yang lebih terang. Dalam beberapa temuan, zebra yang hidup di suhu rendah tak memiliki belang di keempat kakinya.

Kesimpulan itu, menurut Larison, berawal dari hipotesis bahwa zebra merupakan turunan kuda. Namun wujud kulit mereka berevolusi untuk empat tujuan: menghindari predator, melindungi dari penyakit, menyesuaikan dengan suhu lingkungan, dan kohesi sosial. "Riset kami membuktikan pengendalian suhu tubuh zebra yang paling menentukan pembentukan belang di kulit zebra," kata Larison.

Kini, Larison dan tim risetnya masih berupaya membuktikan asal-usul belang zebra melalui uji DNA yang diambil dari zebra yang mereka temukan. Mereka menduga kode genetik dari zebra yang hidup di habitat berbeda juga menentukan jumlah dan pola belang kulit zebra.

RAYMUNDUS RIKANG | SCIENCE DAILY


Baca juga:
Pertama Kali, Manusia Akan Terbang ke Ceres
Kecepatan Internet di Makassar Kini Capai 42 MBPS
Ini Cara Selamatkan Hutan Kalimantan Versi Ilmuwan
Perubahan Iklim Ubah Bahasa Manusia

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya