TEMPO.CO , Surrey: Pengendara sepeda motor tampaknya mulai wajib mengenakan masker atau penutup hidung saat berkendara di jalan raya. Sebabnya, ilmuwan dari University of Surrey di Inggris Raya mengungkap emisi gas buang yang terkandung pada udara di area setop lampu lalu lintas amat tinggi. "25 persen paparan polusi pengendara diperoleh dari 2 persen waktu mereka berhenti saat lampu merah menyala," kata ketua tim peneliti, Prashant Kumar, seperti dikutip Science Daily pada Jumat, 13 Februari 2015.
Kumar mengungkap penyebab tingginya kandungan polusi di sekitar area berhenti lampu lalu lintas. Menurut dia, perilaku berkendara saat lampu merah menyala menjadi faktor utama. Saat laju kendaraan berkurang karena lampu merah menyala, lantas harus berhenti dalam waktu yang lama, dan harus meningkatkan akselerasi saat lampu hijau menyala, membuat partikel emisi lebih banyak terbuang. "Perilaku berkendara di area stop itu menghasilkan gas buang 29 kali lebih tinggi dibanding saat laju kendaraan lancar,' ujarnya.
Selain itu, Kumar menambahkan, area stop lampu lalu lintas memungkinkan kendaraan saling berhimpitan. Hal itu membuat jumlah kendaraan yang berada pada satu area lebih banyak dibanding saat kendaraan melaju. Walhasil, polusi yang dihasilkan lebih tinggi. "Paparan polusi jalan raya ini amat mematikan karena menyebabkan 7 juta kasus kematian dini di seluruh dunia," Kumar menjelaskan.
Dia menyarankan pengendara memilih perilaku pencegahan polusi saat berhenti di lampu lalu lintas. Jika mengendarai mobil, pengendara bisa menutup kaca mobil mereka. Selain itu, menjaga jarak dengan kendaraan di depannya juga bermanfaat mengurangi paparan polusi. "Otoritas lokal juga perlu mengatur sistem lampu lalu lintas agar pengendara tak terlampau lama berhenti di area itu," kata Kumar.
20 Lampu Lalu Lintas di Jakarta Sudah Pakai AI, Berfungsi Atasi Kemacetan
3 Juli 2023
20 Lampu Lalu Lintas di Jakarta Sudah Pakai AI, Berfungsi Atasi Kemacetan
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melengkapi lampu lalu lintas di 20 persimpangan di Ibu Kota dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).