ITB Olah Minyak Sawit Jadi Solar

Reporter

Senin, 2 Maret 2015 20:12 WIB

Aktivitas bongkar muat minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Sejumlah ilmuwan yang tergabung di Kelompok Keahlian Perancangan dan Pengembangan Proses Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung sukses menghasilkan katalis yang mengubah minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar jeni solar. Dari katalis yang sama, minyak kelapa juga bisa diolah sebagai avtur, bahan bakar pesawat terbang. "Sudah final formulanya. Sekarang tinggal bangun pabriknya saja,"kata Subagjo, ilmuwan dari kelompok tersebut kepada Tempo di Aula Timur ITB, Senin, 2 Maret 2015.

Minyak solar dari minyak kelapa sawit itu disebut diesel hijau atau biodiesel. Sedangkan minyak kelapa yang menjadi avtur disebut bioavtur. Riset itu, kata Subagjo, dilakukan agar Indonesia punya katalis sendiri. "Sekarang semua katalis hasil impor. Kami bikin satu per satu, kerja sama langsung dengan industri," ujarnya di sela acara hari jadi ke-56 ITB. Katalis merupakan zat senyawa asing yang digunakan untuk melangsungkan reaksi kimia.

Katalis yang diberi nama PDO 120-1,3T itu digunakan untuk proses hydrodeoxygenation minyak nabati menjadi hidrokarbon parafinik. Pengumpannya minyak sawit dan minyak kelapa. Riset yang dirintis pada 2009 itu bekerja sama dengan PT Pertamina dan sudah diuji coba pada skala besar.

Biodiesel hasil katalisasi itu menghasilkan kualitas minyak solar yang lebih bagus daripada solar biasa di stasiun pengisian bahan bakar umum. Bilangan setana (cetane number) yang menunjukkan tingkat kualitas solar, kata Subagjo, berada di angka 80. "Solar biasa hanya 48, Pertadex (Pertamina Dex) hanya 53,"katanya.

Harga biodiesel dan bioavtur, ujar Subagjo, saat ini terhitung mahal. Dari satu kilogram minyak sawit, hanya bisa didapat 0,87 kilogram biodiesel. Begitu pun minyak kelapa untuk bioavtur. Namun, menurut dia, pembuatannya di pabrik dalam negeri sudah mendesak untuk memenuhi kebutuhan pengguna. "Sekarang ada kewajiban untuk terbang ke Eropa harus pakai bioavtur sekian persen. Terus mau beli ke Thailand atau Singapura? Bikin saja di sini," katanya.

Singapura, kata Subagjo, sudah membuat pabrik bahan bakar olahan dari minyak nabati itu dengan teknologi dari Amerika Serikat. Perusahaan asal Amerika kini memasok 80 persen kebutuhan katalis dunia. Menurut Subagjo, produksi katalis sangat strategis dan bisa dimonopoli agar pemiliknya terus unggul dalam persaingan di pasar.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

18 jam lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

1 hari lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

1 hari lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

2 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

3 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

6 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

8 hari lalu

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.

Baca Selengkapnya