2,9 Juta Ikan Paus Tewas Selama Abad 20  

Reporter

Sabtu, 14 Maret 2015 12:40 WIB

Masyarakat berupaya menyelamatkan belasan ikan paus yang terdampar di pantai Kommitjie, Afrika Selatan, Sabtu (30/5). AP Photo / Schalk van Zuydam

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 1920-an menjadi titik awal perburuan ikan paus dari yang sifatnya tradisional menjadi industri skala besar. Jumlah perburuan paus semakin bertambah banyak setiap dekade dan dilakukan secara sistematik. Laporan terbaru berjudul “Emptying the Oceans: A Summary of Industrial Whaling Catches in the 20th Century”, yang ditulis Matthew DeLuca dari NBC News, menjelaskan transformasi perburuan paus itu.

"Studi ini mencoba untuk menghitung jumlah paus yang dibunuh sebagaimana metode perburuan paus berubah pada akhir abad 19 dan awal abad 20 dari suatu model yang dijalankan oleh orang-orang dengan perahu dayung menjadi upaya industri yang mampu mengurangi jumlah mamalia laut tersebut dengan kecepatan tak terbayangkan sebelumnya," kata Matthew dalam laporannya

Para peneliti memperkirakan 2,9 juta paus tewas untuk tujuan komersial sekitar tahun 1900 hingga 1999. Perburuan paus mencapai puncaknya pada tahun 1950-an, ketika diperkirakan 469 ribu paus tewas di belahan bumi selatan saja.

Tingkat kematian paus sempat menurun setelah dikeluarkan moratorium internasional terhadap penangkapan paus pada 1986. Namun itu tidak menghentikan kelompok tertentu untuk memburu paus secara sembunyi-sembunyi.

Dalam laporan DeLuca, pertanyaan penting menguak: dapatkah paus yang tersisa bertahan hidup dan berkembang biak?

Faktanya, populasi paus tetap rendah akibat perburuan manusia. Ancaman lainnya, seperti perubahan iklim, persediaan makanan tidak stabil, dan suara dari sonar militer, bisa menghambat upaya memulihkan populasi. Hanya waktu yang akan memberi tahu bagaimana masa depan yang diperlukan untuk salah satu makhluk yang paling megah di bumi ini.

NBC | BIG THINK | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

32 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya