TEMPO.CO, Washington - Kantor Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat merilis hasil penelitian tentang bagaimana gajah bisa mengendus bahan peledak. Gajah-gajah tersebut tidak akan digunakan dalam pertempuran, tapi peneliti berharap memanfaatkan apa yang mereka pelajari itu untuk mengembangkan sensor elektronik yang digunakan tentara AS pada masa depan.
Itu salah satu langkah militer AS menggunakan hewan untuk membantu mereka dalam operasi. Masih banyak hewan lain yang digunakan. Washington Post pada Jumat, 13 Maret 2015, melansir beberapa contoh hewan yang dipakai Amerika, dari yang baru hingga yang kontroversial. Inilah hewan-hewan itu.
Lumba-lumba
Angkatan Laut AS telah menggunakan lumba-lumba dalam berbagai cara, termasuk untuk mendeteksi ranjau bawah air. Program Mamalia Laut Angkatan Laut AS mengawasi penggunaannya dan mengatakan bahwa kemampuan lumba-lumba untuk menggunakan sonar membuat mereka cocok untuk pekerjaan itu.
Singa Laut
Program Mamalia Laut juga telah menggunakan singa laut. Hewan ini mampu menemukan potensi perenang musuh dekat dermaga dan kapal yang menarik perhatian mereka.
Tikus
Para pejabat Angkatan Darat Amerika Serikat disorot pada tahun 2012 ketika mereka menggunakan tikus dalam Rugged Automated Training System (RATS), yang dikembangkan untuk melihat seberapa baik tikus bisa menemukan bom.
Penggunaan tikus memiliki beberapa keuntungan, termasuk ukurannya yang kecil yang memungkinkan mereka menyelinap ke ruang kecil.
Babi
Militer AS telah menggunakan babi dan kambing dalam pelatihan medis selama bertahun-tahun. Mereka menembak kambing, lalu bergegas memberikan bantuan medis, sehingga pasukan akan lihai dalam perawatan cedera tempur.
Praktek ini telah dilarang oleh People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) dan organisasi lain sebagai tindakan yang tidak manusiawi, tetapi militer mengatakan hal ini sangat penting untuk pelatihan. Pentagon mengakui rencana akhir tahun lalu untuk mengurangi penggunaan binatang hidup, tapi akan melanjutkan pelatihan trauma tempur.
Merpati
Jauh sebelum penggunaan drone, militer telah menggunakan merpati untuk mengirim pesan dan melakukan pengintaian melintasi medan perang. Praktek ini terutama biasa dilakukan selama Perang Dunia I dan II.
Anjing
Ini mungkin cara yang paling jelas, mengingat meluasnya penggunaan gigi taring selama perang di Irak dan Afganistan. Sebuah buku baru-baru ini, War Dogs: Tales of Canine Heroism, History and Love, mengurai bagaimana penggunaan anjing dalam militer telah berkembang selama bertahun-tahun.
WASHINGTON POST | YON DEMA
Berita terkait
Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya
19 hari lalu
Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?
Baca Selengkapnya8 Kelompok Tentara Bayaran Populer Di Dunia, Jual Jasa Tanpa Pandang Ideologi
49 hari lalu
Tentara bayaran membentuk kelompok dan berbisnis dengan berbagai negara di dunia. Mereka menjual jasa militer tanpa mempedulikan ideologi
Baca SelengkapnyaIsrael Tolak Tuduhan Genosida di Mahkamah Dunia
12 Januari 2024
Israel menolak tuduhan Afrika Selatan di pengadilan tinggi PBB bahwa operasi militernya di Gaza adalah upaya genosida.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Sebut Dewan Keamanan PBB Tidak Mampu Menghentikan Genosida di Gaza
8 Januari 2024
Menlu Retno mengatakan kasus Palestina menunjukkan standar ganda yang diterapkan sejumlah negara di dunia terutama di Global North atau Utara Dunia.
Baca SelengkapnyaAbu Ubaidah: Brigade Al Qassam Targetkan 71 Kendaraan dalam 4 Hari
2 Januari 2024
Abu Ubaidah merilis hasil dari puluhan operasi yang dilakukan Brigade Al Qassam melawan invasi pasukan Israel.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2023: 10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air hingga Kemarahan Susi Pudjiastuti
31 Desember 2023
Pilot Susi Air Philip Mertens masih disandera TPNPB-OPM sejak 10 bulan lalu. Apa langkah TNI-Polri dan tanggapan Susi Pudjiastuti Founder Susi Air?
Baca SelengkapnyaKepala HAM PBB Ingatkan Meningkatnya Risiko Genosida, Kejahatan Kemanusiaan dan Perang di Gaza
6 Desember 2023
Kepala HAM PBB mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Gaza untuk menahan diri melakukan pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaIsrael Naikkan Tingkat Peringatan Perjalanan Bagi 80 Negara di Tengah Perang di Gaza
5 Desember 2023
Israel menaikkan tingkat peringatan perjalanan bagi 80 negara di tengah serangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAda Indikasi Kuat Kelompok Pro-ISIS di Balik Bom Filipina
3 Desember 2023
Ledakan di Marawi diduga serangan balasan dari kelompok lokal pro-ISIS setelah serangan militer Minggu di Lanao del Sur membunuh pemimpin mereka.
Baca SelengkapnyaIni Dia Tiga Pemimpin Hamas Paling Diburu Israel untuk Dibunuh
2 Desember 2023
Membunuh tiga orang ini akan menjadi kemenangan simbolis Israel atas perjuangan Hamas, namun banyak yang menilai sulit dicapai.
Baca Selengkapnya