TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Yahoo menutup kantor riset di Cina kemarin untuk mengurangi biaya operasional perusahaan. Ada sekitar 300 karyawan yang diberhentikan, khususnya yang berbasis di Beijing.
Penutupan ini dilakukan setelah Yahoo menutup kantornya di beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Indonesia. Perusahaan juga mengurangi karyawan di India dan Kanada.
"Kami terus-menerus membuat perubahan untuk mengatur sumber daya dan meningkatkan kolaborasi serta inovasi pada bisnis kami," demikian pernyataan dari manajemen Yahoo, Kamis, 19 Maret 2015.
Saat ini, Yahoo memiliki sekiar 12.500 pegawai di seluruh dunia. Selain mengkonsolidasi kantornya di beberapa negara, manajemen Yahoo melakukan konsolidasi internal di Sunnyvale, California.
Chief Executive Officer Yahoo Marissa Mayer telah melakukan beberapa kali pemberhentian bertahap kepada para karyawan di kantor pusat Yahoo. Upaya manajemen ini diterapkan untuk menekan biaya operasional sekaligus merespons tekanan investor yang menginginkan penghematan US$ 500 juta (sekitar Rp 6,5 triliun).
Penutupan kantor riset di Cina terjadi setelah pemerintah Cina memperketat persyaratan bagi perusahaan teknologi asing, Februari lalu. Pemerintah Cina mengharuskan perusahaan asing untuk menyerahkan kode utama, membuka data untuk audit, serta menyediakan "pintu belakang" bagi pemerintah untuk memonitor peranti lunak dan peranti kerasnya.
Kebijakan ini mendapat kritik dari pemerintah Amerika Serikat karena dianggap menghambat perdagangan dan pasar bebas. Munculnya kebijakan ini dilaporkan harian South China Morning Post.
CNET | BUDI RIZA
Berita terkait
Meretas 6.000 Akun Email, Mantan Insinyur Yahoo Divonis 5 Tahun
8 Juli 2020
Ruiz telah mengakses akun tersebut selama masa jabatan di Yahoo mulai 2009 hingga 2019.
Baca SelengkapnyaLogo Berubah, Yahoo Klaim Pengunduh Aplikasi Meningkat
22 Oktober 2019
Setelah logo Yahoo berubah pada akhir September 2019, jumlah unduhan aplikasi Yahoo meningkat.
Baca SelengkapnyaAplikasi Yahoo Mail Kembangkan Fitur Inbox Inovatif
27 September 2019
Aplikasi baru Yahoo Mail menawarkan solusi mengatur kekacauan kotak masuk pengguna, mempersonalisasi dan mengontrol kotak masuk mereka.
Baca SelengkapnyaYahoo Mail Down, Pengguna Ancam Hapus Akun dan Pindah Gmail
6 September 2019
Yahoo Mail dikabarkan down baru-baru, dan membuat banyak pengguna kesal serta mengancam akan menutup akun mereka.
Baca SelengkapnyaPengadilan AS Tolak Tawaran Penyelesaian Kasus Peretasan Yahoo
30 Januari 2019
Yahoo dinilai lambat melaporkan tiga celah keamanan dari 2013 hingga 2016 yang berdampak pada 3 miliar akun.
Baca SelengkapnyaOppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia
14 November 2017
Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.
Baca SelengkapnyaAnak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata
30 Oktober 2017
Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.
Baca Selengkapnya2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget
21 Oktober 2017
Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.
Baca SelengkapnyaJawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget
21 Oktober 2017
Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.
Baca SelengkapnyaAnak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'
20 Oktober 2017
Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget
Baca Selengkapnya