Ilmuwan Stanford Membuat Leukemia Tumbuh dan Memakan Dirinya

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 19 Maret 2015 22:01 WIB

Sel Leukemia.engadget.com

TEMPO.CO, Stanford - Sebuah tim di Sekolah Kedokteran Stanford dilaporkan telah menemukan metode pengobatan baru yang potensial untuk memerangi salah satu bentuk leukemia yang paling agresif - dan mereka melakukannya secara tak sengaja.

Sementara tingkat kelangsungan hidup untuk leukemia limfoblastik akut sel-B, bentuk yang sangat jahat dari kanker sel darah putih, telah meningkat menjadi sekitar 85 persen selama dekade terakhir berkat munculnya terapi sel induk, prognosis penyakit ini di hadapan mutasi kromosom Philadelphia masih sangat buruk.

Namun berkat pengamatan Dr Scott McClellan, tim Stanford itu yakin mereka mengetahui cara untuk menetralisir penyakit itu menggunakan sel-sel kanker sendiri.

Upaya penelitian dimulai ketika, suatu hari di lab, McClellan melihat bahwa sejumlah sel leukemia telah berubah dari sel-sel kanker menjadi makrofag "dewasa". Ini adalah jenis sel kekebalan yang bertugas tidak hanya secara langsung memakan puing-puing selular, patogen dan kanker, tetapi juga dengan merekrut sel imun lainnya untuk melawan.

"Sel-sel leukemia sel-B dalam banyak hal merupakan sel progenitor yang memaksa tinggal dalam keadaan yang belum matang," ujar Dr. Ravi Majeti, asisten profesor kedokteran di Stanford.

Namun dengan penambahan berbagai faktor transkripsi - protein yang mampu menempel dan mengaktifkan sekuens DNA tertentuk - Majeti dan McClellan pada dasarnya memaksa sel-sel kanker yang mematikan ini untuk "tumbuh" menjadi makrofag yang terbentuk sepenuhnya.

Terlebih lagi, para peneliti menemukan bahwa proses ini tidak hanya menetralisir sel kanker tertentu. Tapi juga menghasut makrofag yang baru dibuat untuk mulai mencerna wabah kanker dan menghasut seluruh sistem kekebalan tubuh untuk melawan secara aktif mutasi itu.

"Karena sel-sel makrofag berasal dari sel-sel kanker, mereka akan membawa bersama mereka sinyal kimia yang akan mengidentifikasi sel-sel kanker, membuat serangan imun terhadap kanker lebih mungkin," kata Majeti.

Saat ini mekanisme seluler telah diketahui, tantangan berikut dari tim adalah menemukan obat yang dapat menghasut respon yang sama dan dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk rejimen terapi baru. Penelitian tim ini muncul dalam edisi terbaru dari Proceedings of the National Academy of Sciences.

ERWIN Z | ENGADGET

Berita terkait

Gejala Kanker yang Terlihat saat Menghias Pohon Natal

11 Desember 2023

Gejala Kanker yang Terlihat saat Menghias Pohon Natal

Siapa sangka pekerjaan yang terlihat tak terlalu berat seperti menghias pohon Natal bisa mengindikasikan kanker pada sebagian orang. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Memprihatinkan, Kebanyakan Orang Tak Paham Gejala Leukemia

6 September 2023

Memprihatinkan, Kebanyakan Orang Tak Paham Gejala Leukemia

Sebuah poling pada 2.000 orang menemukan hanya delapan saja yang tahu gejala paling umum leukemia sehingga berisiko penyakit telat terdiagnosis.

Baca Selengkapnya

59 Tahun Keanu Reeves, Perjalanan Aktor Kelahiran Beirut Lebanon Tembus Hollywood

2 September 2023

59 Tahun Keanu Reeves, Perjalanan Aktor Kelahiran Beirut Lebanon Tembus Hollywood

Keanu Reeves lahir pada 2 September 1964, di Beirut, Lebanon, dan dibesarkan di Toronto, Kanada. Ini kisah awal perjalanan kariernya sebagai aktor.

Baca Selengkapnya

Jenis-jenis Leukemia yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2023

Jenis-jenis Leukemia yang Perlu Diketahui

Leukemia merupakan kanker darah yang terjadi akibat sel darah tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala dan Penyebab Leukemia

11 Agustus 2023

Kenali Gejala dan Penyebab Leukemia

Leukemia merupakan kanker darah di mana sel darah tumbuh secara abnormal dan cepat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Leukemia Myeloid Akut, Penyebab dan Gejala

25 April 2023

Mengenal Leukemia Myeloid Akut, Penyebab dan Gejala

Apa itu leukemia myeloid akut, penyebab, faktor risiko, dan gejalanya? Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sebelum Meninggal, Iqbal Pakula Derita Penyakit Jantung dan Didiagnosis Leukemia

25 April 2023

Sebelum Meninggal, Iqbal Pakula Derita Penyakit Jantung dan Didiagnosis Leukemia

Iqbal Pakula cukup tertutup soal penyakit yang dideritanya sehingga kabar meninggalnya sangat mengejutkan teman-teman sesama selebritas.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Menderita Leukemia

6 April 2023

Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Menderita Leukemia

Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi telah dilaporkan empat kali didiagnosis menderita leukemia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini Kanker Anak

16 Februari 2023

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Deteksi Dini Kanker Anak

Wamenkes menyebut peran orang tua penting dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker pada anak.

Baca Selengkapnya

Sebab Kanker pada Anak Lebih Mudah Diobati

4 Februari 2023

Sebab Kanker pada Anak Lebih Mudah Diobati

Dokter mengatakan kanker pada anak cenderung bisa dideteksi lebih dini sehingga pengobatannya juga lebih mudah dibanding orang dewasa.

Baca Selengkapnya