Tes Kanker Prostat Rp 13 Ribu Ini Dinilai Lebih Tepat  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 6 April 2015 20:26 WIB

diagnostic.com

TEMPO.CO, Florida - Sebuah penelitian mengungkap sebuah tes berbiaya kurang dari US$ 1 (Rp 13 ribu) dan memberi hasil dalam beberapa menit ternyata lebih peka dan lebih tepat dibandingkan dengan pengujian standar saat ini untuk tahap awal kanker prostat.

Tes sederhana yang dikembangkan oleh ilmuwan University of Central Florida Qun "Treen" Huo itu memberi harapan deteksi dini bagi penyakit kanker sangat mematikan di antara pria itu. Tes itu juga akan mengurangi jumlah biopsi yang tidak perlu dan invasif dari tes PSA yang sekarang digunakan.

"Ini fantastis," kata Dr Inoel Rivera, seorang ahli onkologi urologi di Florida Hospital Cancer Institute, yang berkolaborasi dengan Huo pada studi percontohan baru-baru ini. "Ini adalah tes sederhana dan jauh lebih baik daripada tes yang kami miliki sekarang, yaitu PSA, dan itu hemat biaya," ujarnya sebagaimana dikutip Sciencedaily akhir pekan lalu.

Ketika tumor kanker mulai berkembang, tubuh melakukan mobilisasi untuk menghasilkan antibodi. Tes Huo mendeteksi respons imun itu menggunakan nanopartikel emas yang sekitar 10 ribu kali lebih kecil dari titik di kulit.

Ketika beberapa tetes serum darah dari tusukan jari dicampur dengan nanopartikel emas, biomarker kanker tertentu melekat pada permukaan partikel kecil, meningkatkan ukuran mereka dan menyebabkan mereka mengumpul.

Di antara para peneliti, nanopartikel emas dikenal karena efisiensinya yang luar biasa dalam menyerap dan menghamburkan cahaya. Huo dan timnya di Pusat Teknologi Nanosains UCF mengembangkan teknik NanoDLSay untuk mengukur ukuran partikel dengan menganalisis cahaya yang mereka buang. Ukuran itu mengungkap apakah pasien memiliki kanker prostat dan seberapa tingkatannya.

Dan meskipun menggunakan emas, tes ini murah. Satu botol kecil nanopartikel tersuspensi dalam air seharga sekitar US$ 250 cukup untuk sekitar 2.500 tes.

"Apa yang berbeda dan unik tentang teknik kami adalah prosesnya yang sangat sederhana, dan material yang dibutuhkan untuk pengujian kurang dari US$ 1," kata Huo. "Dan karena murah, kami berharap banyak orang dapat melakukan tes ini di klinik dokter mereka. Jika kita dapat mengetahui kanker ini dalam tahap awal, dampaknya akan menjadi besar."

Setelah kanker paru-paru, kanker prostat adalah kanker pembunuh kedua tertinggi di kalangan laki-laki, dengan lebih dari 240 ribu diagnosis baru dan 28 ribu kematian setiap tahun. Alat skrining yang paling umum digunakan adalah PSA, tetapi menghasilkan begitu banyak hasil positif palsu-yang mengarah ke biopsi menyakitkan dan perawatan yang ekstrem.

ERWIN Z. | SCIENCEDAILY

Berita terkait

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

20 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

20 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

20 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya

Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

1 Maret 2024

Dari Tauge sampai Tomat, Makanan yang Disebut Bisa Menangkal Kanker

Pakar gizi menyebut enam makanan yang bisa membantu menurunkan risiko kanker dan mayoritas mudah ditemukan dengan harga murah.

Baca Selengkapnya

Kenapa Deteksi Kanker Prostat Diperlukan ketika Seseorang Memasuki Usia 50 Tahun?

25 Februari 2024

Kenapa Deteksi Kanker Prostat Diperlukan ketika Seseorang Memasuki Usia 50 Tahun?

Dokter spesialis urologi, dr. Rainy Umbas, menganjurkan untuk melakukan deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

25 Februari 2024

Urolog Sarankan Deteksi Kanker Prostat saat Masuk Usia 50 tahun

Urolog mengimbau deteksi kanker prostat ketika telah memasuki usia 50 tahun karena risiko kanker prostat di usia itu lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Mitos Biopsi Kanker Prostat Bikin Penyakit Lebih Parah, Guru Besar FKUI Ungkap Faktanya

20 Februari 2024

Mitos Biopsi Kanker Prostat Bikin Penyakit Lebih Parah, Guru Besar FKUI Ungkap Faktanya

Guru Besar FKUI membantah biopsi pada kanker prostat dapat menyebabkan penyakit jadi semakin parah. Ia pun menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Seberapa Perlu Pria Memeriksa Kondisi Prostat?

11 Februari 2024

Seberapa Perlu Pria Memeriksa Kondisi Prostat?

Untuk mencegah pembesaran prostat yang mengakibatkan kanker, perlu dilakukan pemeriksaan sebelum terlambat.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Divonis Mengidap Kanker Setelah perawatan Prostat, Apa Penyebab dan Gejala Kanker Prostat?

8 Februari 2024

Raja Charles III Divonis Mengidap Kanker Setelah perawatan Prostat, Apa Penyebab dan Gejala Kanker Prostat?

Raja Charles III didiagnosis menderita kanker yang tidak diungkapkan jenisnya setelah menjalani perawatan untuk pembesaran prostat.

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Kanker Prostat

7 Februari 2024

Seluk-beluk Kanker Prostat

Adenokarsinoma merupakan jenis kanker prostat yang paling umum, berasal dari sel-sel kelenjar prostat yang menghasilkan cairan prostat.

Baca Selengkapnya