Hati-hati Benjolan di Leher, Mungkin Itu Kanker

Reporter

Minggu, 12 April 2015 13:59 WIB

Alat 4D Adaptive Image Guided Radiotherapy di RSCM, Jakarta, Selasa (17/2). Teknologi pertama di Indonesia ini sekaligus menjadi sumber dana untuk subsidi silang dalam melayani pasien kanker tidak mampu. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Nusa Dua - Kanker nasofaring tidaklah sepopuler kanker paru dan payudara. Bahkan untuk mendeteksinya pun kadang menyaru dengan kanker getah bening. "Sebanyak 60 hingga 80 persen penyebab kanker ini pasti ada masalah dari kanker getah bening," ujar Profesor Zhang Feng dalam acara Forum Akademi Tumor Minimal Invasif ASEAN Pertama di Ayodya Resort, Nusa Dua, Bali, pada Sabtu, 12 April 2015.

Menurut Zhang, deteksi dini adalah kunci pengobatan kanker. Untuk tahap awal, cukup radioterapi dan kemoterapi saja, tanpa perlu operasi. Tapi, kalau tak mempan, bisa dilanjutkan dengan operasi.

"Sayang, tidak semua pasien datang dengan stadium rendah," ucapnya.

Untuk mengetahuinya, menurut dokter di Modern Cancer Hospital Guangzhou ini, perlu ada kesadaran pribadi untuk melihat gejalanya.

Dewi Kartika Paramita, penemu alat deteksi kanker dari Universitas Gadjah Mada, temuan kasus kanker nasofaring masih jarang. "Kurang dari satu dibanding seratus ribu penduduk per tahun," katanya dalam laman resmi Universitas Gadjah Mada, Januari tahun lalu.

Indikasi yang perlu diwaspadai untuk kanker yang bertengger di antara saluran hidung dan rongga mulut ini antara lain:

1. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kalau dirasa ada benjolan di leher, patut diduga itu adalah gejala kanker nasofaring.

2. Mimisan dan hidung tersumbat
Pertumbuhan tumor ganas membuat hidung tersumbat. Sumbatan tersebut juga membikin peradangan yang ujungnya adalah mimisan.

3. Tinnitus dan daya pendengaran berkurang
Keluhan bunyi mendenging (tinnitus) hingga berkurangnya daya pendengaran muncul karena ada saluran penghubung antara telinga dan hidung, yaitu saluran eustachius.

4. Sakit kepala hebat
Nyeri ini akan keluar bila tumor sudah menekan di bagian kepala.

5. Kerusakan saraf kranial (12 pasang saraf yang mencuat dari otak)
Umumnya terjadi di saraf ketiga, keempat, kelima, dan keenam. Akibat rusaknya empat saraf tersebut, terjadi gangguan motorik dan penurunan daya penglihatan mata.

Zhang menjelaskan bahwa lima gejala di atas hanyalah muncul pada stadium awal. Sedangkan yang sudah lanjut ditandai dengan kondisi penyebaran sel kanker atau metastase. Kanker tak lagi berada di lokasi awal, yaitu bawah leher dekat kepala, melainkan sudah meluas hingga ke tulang, paru, dan hati.

DIANING SARI


Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya