Eijkman Institute: Waspadai Virus dalam Darah Hasil Donor

Reporter

Kamis, 16 April 2015 18:49 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Mulailah berhati-hati saat akan menerima transfusi darah. Ternyata, menurut penelitian gabungan antara Eijkman Institute for Molecular Biology dan Palang Merah Indonesia, tak semua darah bersih dari penyakit, khususnya virus hepatitis B (HBV).

"Bisa saja virus ini tak terdeteksi atau tersamar (occult HBV infection)," kata peneliti dari Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Yuyun Soedarmono, dalam presentasi di Eijkman Institute for Molecular Biology, Jakarta Pusat, Kamis, 16 April 2015. Dia memaparkan studi yang dilakukannya bersama tim peneliti Eijkman pada 2010.

Penyebab gagalnya deteksi tersebut, ucap Susan Irawati, peneliti dari Eijkman Institute yang juga anggota penelitian ini, adalah adanya mutasi gen S pada virus hepatitis B. Gen S ialah gen yang berada pada permukaan luar tubuh virus. Sederhananya, gen yang biasa disebut antigen (HBsAg) ini, menurut dia, berubah menjadi lebih kuat saat memasuki gen manusia.

Saking kuatnya antigen virus tersebut, Susan menjelaskan, virus ini jadi sulit dideteksi dengan metode serologi. Metode ini biasanya dapat mendeteksi virus hepatitis B dengan melihat sisi antigennya.

Studi ini mengambil sampel sebanyak 7.913 kantong darah dengan status negatif virus hepatitis B milik PMI. Peneliti dikejutkan dengan hasil pemindaian darah. "Sebanyak 33 persen dari sampel darah tersebut ternyata memiliki virus hepatitis tersamar," tutur Yuyun.

Tingginya tingkat deteksi virus tersamar ini patut menjadi perhatian. Sebab, menurut Yuyun, penularan penyakit ini mampu berujung pada penyakit hepatitis B kronis.

Virus hepatitis B termasuk salah satu masalah kesehatan global yang cukup serius. Menurut lembar fakta World Health Organization (WHO) tahun 2013, sudah ada dua miliar orang yang terinfeksi virus penyebab sirosis dan kanker hati ini. Laporan ini menunjukkan sekitar satu juta orang mati tiap tahun karena terinfeksi virus itu.

Di Indonesia, kemampuan menyerang virus ini mencapai 4-20,3 persen. "Yang rendah di bawah 2 persen," kata Yuyun. Artinya, Indonesia termasuk sebagai daerah kelas menengah dan atas untuk penyebaran infeksi virus hepatitis B.

Kemampuan menyerang virus ini di dunia memang beragam. WHO melaporkan bahwa negara-negara di kawasan Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia baru termasuk ke dalam tingkat rendah, yakni 0,1-2 persen.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

19 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

4 Oktober 2023

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.

Baca Selengkapnya

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

5 September 2023

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

Penyanyi Steve Harwell meninggal karena gagal hati akut. Berikut penjelasan lebih jauh tentang penyakit yang menghilangkan fungsi liver ini.

Baca Selengkapnya

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

31 Juli 2023

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

Pemerintah melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

30 Juli 2023

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

Di Indonesia, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, kebanyakan kasus hepatitis B ditularkan dari ibu ke anak.

Baca Selengkapnya

Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

29 Juli 2023

Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

Hepatitis A, umumnya bergejala khas akan tetapi dapat sembuh sendiri dengan penanganan yang tepat. Bagaimana dengan hepatitis B, dan hepatitis C?

Baca Selengkapnya

Penularan Hepatitis B Dominan dari Ibu ke Anak

28 Juli 2023

Penularan Hepatitis B Dominan dari Ibu ke Anak

Kemenkes mengatakan hepatitis B di Indonesia sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak dan salah satu penyebab tingginya prevalensi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Hepatitis Sedunia dan Perlunya Langkah Nyata Pengentasan lewat UU Kesehatan

28 Juli 2023

Hari Hepatitis Sedunia dan Perlunya Langkah Nyata Pengentasan lewat UU Kesehatan

Di Hari Hepatitis Sedunia, pakar meminta langkah nyata pengendalian hepatitis melalui implementasi UU Kesehatan yang baru disahkan.

Baca Selengkapnya

Hari Hepatitis Sedunia, Ragam Upaya Pemerintah untuk Menekan Kasusnya

28 Juli 2023

Hari Hepatitis Sedunia, Ragam Upaya Pemerintah untuk Menekan Kasusnya

Hari Hepatitis Sedunia, Kemenkes berupaya menekan kasus dengan melibatkan peran masyarakat agar target eliminasi pada 2030 dapat tercapai.

Baca Selengkapnya