Ini Dia Sampanye Berumur Lebih dari 1,5 Abad  

Reporter

Selasa, 21 April 2015 14:50 WIB

(ki-ka) Champagne, Sauvignon Blanc dan Chardonnya, di Jakarta Fashion And Food Fastival, Mall Lapiaza, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (17/5). TEMPO/Agung Pambudhy

TEMPO.CO, Reims - Setiap connoisseur, sebutan untuk ahli sampanye, tahu seberapa enak sampanye tua. Tapi, hanya sedikit dari mereka yang mendapatkan kesempatan untuk mencicipi sampanye berumur 170 tahun yang terendam dalam dasar laut.

Pada 2010, sekelompok penyelam menemukan 168 botol sampanye penuh gelembung saat menjelajahi kapal karam dari lepas pantai Aland, Kepulauan Finlandia, Laut Baltik. Saat connoisseur mencicip sampanye tersebut, mereka menyadari bahwa sampanye tersebut berumur lebih dari satu abad.

Analisis kimia kemudian mengungkap tentang bagaimana sampanye ini diproduksi pada akhir abad 19. "Sampanye ini dibuat khas abad 19," tulis Philippe Jeandet, pakar biokimia makanan dari University of Reims Champagne-Ardenne yang juga penulis utama penelitian, dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 20 April 2015.

Dalam penelitiannya, para ilmuwan menganalisis komposisi kimia sampanye tersebut dan membandingkannya dengan sampanye modern. Tanpa dinyana, para peneliti menemukan komposisi kimia sampanye 170 tahun sangat mirip dengan komposisi sampanye modern. Perbedaannya hanya sedikit. "Pada kadar gula anggur," tulis Jeandet.

Ratusan botol sampanye yang ditemukan dari dasar laut tersebut diproduksi dari tiga rumah pembuat sampanye berbeda. Yakni, Veuve Clicquot Ponsardin, Heidsieck, dan Juglar. Ketiga rumah produksi ini berasal dari Prancis. Nama rumah produksi sampanye tersebut diketahui dari ukiran yang tertera pada gabus penutup botol.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

11 jam lalu

Dewan Adat Minta BRIN Tak Pindahkan Benda Arkeologi Papua ke Cibinong Science Center

Dewan Adat Papua minta BRIN tidak pindahkan benda arkeologi Papua ke Gedung Koleksi Hayati di Cibinong Science Center, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

1 hari lalu

Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina

Baca Selengkapnya

Gerbang Peninggalan Romawi di Dekat Colosseum Roma Rusak setelah Tersambar Petir

9 hari lalu

Gerbang Peninggalan Romawi di Dekat Colosseum Roma Rusak setelah Tersambar Petir

Gerbang kehormatan di Roma itu didirikan pada 315 M untuk merayakan kemenangan Kaisar Konstantinus dari Romawi atas Maxentius.

Baca Selengkapnya

Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

16 hari lalu

Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup uni

Baca Selengkapnya

IKN Buka Lowongan untuk Sarjana Arkeologi, Gaji Awal Rp12 Juta

25 hari lalu

IKN Buka Lowongan untuk Sarjana Arkeologi, Gaji Awal Rp12 Juta

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka lowongan untuk lulusan Diploma IV, S-1 dan S-2 berbagai disiplin ilmu dari Arkeologi sampai Rekayasa Komputer

Baca Selengkapnya

Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

28 hari lalu

Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

Sebagai negara dengan sejarah panjang, Saudi menjadi tempat berkembangnya peradaban kuno yang masih berpengaruh hingga kini, salah satunya Al-Faw

Baca Selengkapnya

Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

29 hari lalu

Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

Teknologi itu dikembangkan BRIN dan tercipta dari hasil riset proses pengkajian nuklir di berbagai keilmuan.

Baca Selengkapnya

Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

36 hari lalu

Tolak Pemindahan Benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong, Pemerhati Budaya Anggap Peniadaan Sejarah

Sedikitnya ada 24 lembaga dan pemerhati budaya Papua menolak rencana pemindahan benda Arkeologi Papua ke BRIN Cibinong.

Baca Selengkapnya

Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

53 hari lalu

Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

Kajian atas temuan objek diduga cagar budaya penting untuk menguak sejarah tentang Taman Nasional Ujung Kulon dulunya seperti apa.

Baca Selengkapnya

Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

58 hari lalu

Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

Saat mengunjungi Qutub Minar, wisatawan akan langsung melihat pilar besi megah setinggi 7,2 meter

Baca Selengkapnya