TEMPO.CO, Jakarta - Ketika mengunjungi sebuah situs dari ponsel atau tablet, seringkali informasi di situs tersebut sulit dinavigasi karena tidak diformat untuk layar perangkat seluler. Dengan seluler terus menjadi pilihan utama bagi pengguna untuk mencari informasi di Internet, Google ingin memastikan pencarian melalui selular tak hanya menghasilkan konten yang relevan dan terbaru, tapi juga mudah dibaca.
Kurangnya ‘keramahan’ untuk seluler ini juga kerap menjadi masalah untuk pemilik situs. “Jumlah pengunjung yang meninggalkan situs yang tidak ramah seluler semakin tinggi, dan riset menunjukkan bahwa 74 persen pengguna cenderung lebih ingin kembali pada situs yang mobile-friendly,” ujar Cody Kwok, Principal Software Engineer Google, dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 22 April 2015.
November lalu Google telah mengajak para webmaster untuk menciptakan situs yang bebas dari jebakan ukuran teks kecil dan sulitnya menavigasi format untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung yang mengakses situs mereka melalui perangkat seluler. “Hari ini kami akan mulai melakukan perubahan algoritma di mana kami akan mempertimbangkan apakah situs tersebut mobile-friendly, pada hasil pencarian yang dilakukan melalui perangkat seluler,” ujar Kwok.
Google mengatakan ini hanyalah satu dari 200 sinyal untuk mengevaluasi hasil pencarian terbaik. Ini tidak berarti bahwa situs yang tidak mobile-friendly akan hilang dari pencarian melalui seluler. “Situs yang memiliki konten berkualitas tinggi tetapi tidak mobile-friendly, masih bisa berperingkat tinggi jika situs tersebut memiliki konten yang relevan untuk kueri pengguna,” ujar Kwok.
Jika Anda menggunakan Google lewat perangkat seluler, akan lebih mudah bagi Anda sekarang untuk mendapatkan hasil pencarian yang berkualitas tinggi, relevan, dan juga teks yang dapat dibaca tanpa mengetuk atau zooming, ukuran yang tepat untuk target ketuk (tap targets), dan laman yang tidak memerlukan pengguliran secara horizontal (horizontal scrolling) ataupun konten yang tidak dapat ditampilkan.
“Hanya dua bulan setelah kami mengumumkan perubahan ini, kami telah melihat 4,7 persen peningkatan pada proporsi situs yang mobile-friendly, dan kami berharap bisa melihat lebih banyak lagi di bulan-bulan mendatang,” ujar Kwok.