Mahasiswa ITB Olah Kulit Pisang Jadi Pelenyap Noda Baju  

Reporter

Kamis, 14 Mei 2015 17:20 WIB

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, membeli pisang di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, 22 Januari 2015. Ahmad Heryawan memantau harga-harga komoditas di pasar pasca turunnya harga BBM. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung meracik formula penghilang noda baju sekejap dari bahan kulit pisang. Bau noda pun ikut dihilangkan dengan pewangi. Satu kilogram kulit pisang bisa diolah menjadi sekitar setengah liter cairan pelenyap noda.

Tim Senyum Indonesia Mandiri ITB yang berisi enam mahasiswa itu memulai riset pada Oktober 2014. Dibantu dosen pembimbing, purwarupa pelenyap noda baju itu rampung pada Januari lalu. Produk itu membawa mereka menjadi kampiun ASEAN Chemical Product Design Competition di Universitas Indonesia, Maret lalu. Mereka juga meraih peringkat ketiga di final Youth Eco Preneur Competition 2015 di Bandung, Rabu, 13 Mei 2015.

Seorang awak tim, Christian Chandra, mengatakan jenis bercak yang bisa dilenyapkan antara lain noda saus sambal, kecap, air teh, kopi, es krim, dan kuah soto berkunyit. Noda-noda itu bisa hilang jika segera digosok dengan cairan pembersih yang mereka buat.

Pembersih itu didapat dari proses fermentasi kulit pisang dan mikroba. Hasilnya adalah asam sitrat yang bisa merontokkan noda. Pada produk lain, asam ini juga dipakai sebagai sebagai pemutih gigi. "Berbeda dengan penghilang noda di sabun cuci yang bikin iritasi atau kulit panas, ini lebih aman juga tidak menimbulkan alergi," kata mahasiswa tingkat empat tersebut.

Cairan pembersih itu dikemas dalam botol berukuran 8 militer yang biasa dipakai untuk parfum. Pada ujung botol berpenutup itu dipasangi bola kecil yang bisa berputar agar cairan pembersih bisa keluar. "Waktu digunakan, baju dialasi kain atau kertas supaya sisa noda tidak tembus," kata Christian.

Ide membuat pembersih noda itu berawal dari masalah rekan mereka yang pakaiannya terkena saus sambal saat makan. Para mahasiswa kemudian mencari bahan aktif penghilang noda dari riset-riset ilmiah. Menurut Christian, jeruk mengandung asam sitrat tinggi. Namun mereka memilih limbah kulit pisang untuk difermentasi.

Buah itu dipilih karena mudah didapat dan harganya terjangkau. Tim peneliti mengumpulkan limbah kulit pisang itu dari para penjual gorengan di sekitar Pasar Simpang Dago. "Awalnya kami gagal puluhan kali untuk campuran bahannya. Proses fermentasi itu juga susah," ujar Christian.

Setelah berhasil, mereka kini mengurus hak paten, izin usaha, dan izin Dinas Kesehatan Jawa Barat. Produk pembersih itu kini dipasarkan ke rekan dan kenalan mereka sesuai permintaan dengan harga Rp 35 ribu per botol. "Isinya akan habis setelah 15-20 kali pemakaian," kata awak tim lainnya, Christine Natalia.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

21 jam lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

1 hari lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

1 hari lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

2 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

3 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

6 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

8 hari lalu

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.

Baca Selengkapnya