Mahasiswa UGM Buat Sabun Anti-Jerawat dari Limbah Panas Bumi

Reporter

Selasa, 9 Juni 2015 05:19 WIB

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Dieng. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO , Yogyakarta: Limbah pembangkit listrik tenaga geothermal atau panas bumi ternyata bermanfaat untuk bahan sabun penyembuh sakit kulit. Empat mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada telah meneliti salah satu kegunaan lumpur limbah pembangkit geothermal ini selama enam bulan belakangan.

Mereka mengambil limbah dari pembangkit milik PT Geo Dipa di Kawah Sikidang, Pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Salah satu mahasiswa penelitinya, Fariz Azwar Azri mengatakan lumpur limbah pembangkit geothermal mengandung silika 26,0449 part per million (ppm).

Limbah yang selama ini terbuang percuma itu juga memiliki kandungan sulfur 9,9979 ppm. "Tapi, kami harus memisahkan semua kandungan logam lain di limbah geothermal sebelum bisa jadi bahan sabun," kata Fariz di kampus UGM pada Senin, 8 Juni 2015.

Kandungan silika dan sulfur tersebut, menurut Fariz membuat sabun bermanfaat mengobati beragam penyakit kulit. Misalnya, untuk mengatasi jerawat dan jamur di kulit, mempercepat penyembuhan luka hingga ketombe. Potensi limbah lumpur geothermal ini belum menjadi perhatian karena masih jarang riset mengenai kegunaannya.

Fariz mengatakan agar bisa bermanfaat menjadi sabun, lumpur geothermal yang sudah tidak mengandung kandungan logam, dicampur dengan Virgin Coconut Oil (VOC), Natrium Hidroksida (NaOH) dan wewangian hasil olahan dari daun teh hijau. Farid dan teman-temannya kemudian memeram campuran bahan-bahan itu selama dua pekan. "Kami juga mencoba pakai wewangian aroma kopi dan cendana untuk campuran sabun," kata Fariz.

Hasilnya, Fariz memamerkan cetakan sabun berwarna hijau tua. Setiap cetakan sebesar separuh telapak tangan orang dewasa yang berbentuk bulat dan setebal lima centi meter. Menurut dia, pada setiap cetakan sabun rata-rata terdapat lima gram kandungan lumpur geothermal.

Proses pembuatan sabun berbahan lumpur limbah pembangkit geothermal tidak mudah. Peneliti lainnya, Radinda Blan Zaqina memaparkan timnya memerlukan waktu enam bulan untuk melakukan riset karena lumayan sulit menentukan komposisi bahan sabun agar tidak menghasilkan bau belerang yang menyengat. "Agar tekstur sabun halus juga perlu komposisi yang tepat," kata dia.

Radinda menambahkan dia dan rekan-rekannya telah menguji kualitas sabun bermerk SANTHER (Sabun Geothermal) ini melalui prosedur Standard Nasional Indonesia Nomor 06-3532-1994.

Pengujian itu menyimpulkan sabun ini terbukti memiliki kadar air dan asam lemak bebas sesuai batas standard baku mutu yang berlaku di Indonesia. "Kami juga sudah menguji kondisi sabun, selama dua pekan bentuknya tetap stabil dan tidak keluar minyak," kata Radinda.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita terkait

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

15 Maret 2024

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menargerkan tambahan 55 megawatt pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

9 Maret 2024

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

25 Januari 2023

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

Tim Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilaporkan telah memulai riset teknologi hybrid untuk mobil formula.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

5 Oktober 2022

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

50 mahasiswa UGM menerima beasiswa untuk satu semester sebesar Rp 5 juta dan 10 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa biaya kuliah hingga lulus,

Baca Selengkapnya

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

16 September 2022

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

pengembangan tongkat pintar UGM bermula dari keinginan tim menciptakan alat sederhana dengan banyak fungsi untuk memudahkan lansia dan tunanetra.

Baca Selengkapnya

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

14 September 2022

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

Pakar Teknologi Informasi UGM menilai apa yang dilakukan Bjorka sinyal kritik pemerintah untuk bebenah diri.

Baca Selengkapnya