Danau Es di Greenland Mencair, Naikkan Permukaan Laut  

Reporter

Kamis, 11 Juni 2015 20:13 WIB

Greenland. AP/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Cambridge - Tim peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge, Amerika Serikat, menjawab misteri terkurasnya danau es di Greenland seluas 5,6 kilometer persegi secara mendadak. Seperti bak mandi yang dikuras mendadak, 12 juta galon air lenyap dalam waktu kurang dari dua jam. Lapisan es hilang sampai ke dasarnya.

Tak ada yang tahu bagaimana peristiwa pada 2006 itu bisa terjadi. Kini peneliti dari MIT berusaha memecahkan misteri lenyapnya danau es Greenland yang telah berumur satu dekade itu.

Dalam studi terbaru yang dipublikasi dalam jurnal Nature, 3 Juni 2015, para ilmuwan MIT menggunakan teknologi global positioning system untuk mengungkap misteri tersebut. Mereka menemukan bahwa retakan air pada danau es terbentuk dari tekanan yang disebabkan oleh gerakan lapisan es. Gerakan ini dipicu menetesnya es yang mencair.

Citra satelit menunjukkan bahwa 13 persen danau mengering dengan cepat, kosong hanya dalam 24 jam. ”Citra tersebut menunjukkan bahwa danau yang masih ada pada hari ini bisa lenyap pada hari berikutnya,” kata Laura Stevens, peneliti utama glasiologi Massachusetts Institute of Technology-Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI-MIT), Cambridge. ”Jadi kita sudah tahu bahwa dalam 10–15 tahun terakhir air bisa hilang dengan cepat.”

ABC News pada Januari lalu menyatakan sejumlah ilmuwan bingung setelah miliaran galon air di dua danau di Greenland terkuras secara misterius. Salah satu danau begitu besar, sehingga menciptakan kawah selebar 1 mil ketika terkuras dalam rentang beberapa minggu. Danau subgletser lain telah diisi dan terkuras dua kali dalam dua tahun terakhir.

Ian Howat, profesor Ohio State University, yang mempelajari danau yang meninggalkan kawah selebar 1 mil itu, mengatakan temuan ini mengungkap sebuah “bencana”. “Pengeringan danau dapat menunjukkan kepada kita bahwa sistem pipa bawah es berubah karena lebih banyak air yang mencair dari permukaan dan mengalir ke dalamnya,” kata Howat.

Danau kedua ditemukan oleh tim dari Cornell University. Ketika memetakan lapisan es Greenland, tim mengetahui bahwa ketika danau mengering dan kembali terisi air, hal itu menciptakan panas yang dapat mengubah komposisi es. “Pengeringan danau bisa menjadi cara lain yang mencairkan lapisan es. Dan itu berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut.”

LIVE SCIENCE | NATURE | ABC | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya