TEMPO.CO, South Lake Union - Amazon, dengan kekuatan onlinenya, kini telah berkembang lebih besar dari Walmart. Nilai pasar Amazon melonjak melewati Walmart dalam perdagangan Kamis, 23 Juli 2015, yang didorong oleh keuntungan yang diraih raksasa e-commerce itu.
Perusahaan itu mengejutkan Wall Street dengan mencatatkan laba bersih US$ 92 juta (Rp 1,2 triliun) atau 19 sen per saham – sebuah kejutan dramatis terhadap para analis skeptis yang meramalkan perusahaan akan kehilangan 14 sen per saham.
Kinerja baik ini didukung oleh layanan komputasi awan Amazon, Amazon Web Services, yang mencatat laba US$ 391 juta (Rp 5,2 triliun) dan pendapatan US$ 1,8 miliar.
Laporan ini adalah perbaikan besar untuk Amazon setelah bertahun-tahun mencatat keuntungan tipis. Selama kuartal yang sama tahun lalu, perusahaan yang berbasis di Seattle ini mengalami kerugian US$ 126 juta (Rp 24,2 triliun), atau 27 sen per saham.
Berita itu cukup untuk mengirim Amazon melonjak melewati Walmart yang bernilai sekitar US$ 230 miliar (Rp 3.092 triliun) dengan lompatan US$ 30 miliar hingga bernilai lebih dari US$ 250 miliar (Rp 3.361 triliun).
Walmart, perusahaan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, telah lama mendominasi industri ritel. Rantai raksasa ini memiliki lebih dari 11 ribu toko di seluruh dunia dan lebih dari 2 miliar karyawan, sehingga membuatnya menjadi perusahaan swasta terbesar di dunia.
Kedua perusahaan bersaing secara terbuka pekan lalu untuk meraih mahkota ritel dengan duel penjualan ketika Amazon menciptakan "Prime Day" - versi pertengahan musim panas dari Black Friday November.
Walmart memukul balik dengan penjualan onlinenya, menawarkan diskon besar pada gadget yang sangat diinginkan seperti iPad. Namun, langkah itu dengan mudah dipatahkan Amazon.
MASHABLE | ERWIN Z
Berita terkait
10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu
2 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.
Baca SelengkapnyaAlasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan
30 hari lalu
Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaSusul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro
31 hari lalu
Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.
Baca SelengkapnyaStaf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel
32 hari lalu
Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.
Baca Selengkapnya7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla
36 hari lalu
Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa
Baca SelengkapnyaGame Fallout Diadaptasi Menjadi Serial akan Diluncurkan pada 11 April 2024, Simak Sinopsisnya
14 Maret 2024
Serial Fallout akan menceritakan kehidupan pascaperang nuklir global
Baca SelengkapnyaKaryawan Google Dipecat setelah Lancarkan Protes Pro-Palestina
9 Maret 2024
Karyawan tersebut melancarkan protes ketika kepala Google Israel Barak Regev berpidato di sebuah konferensi industri di Kota New York, AS
Baca SelengkapnyaTablet Baru Oukitel RT8 Tawarkan Baterai Gahar dan Kamera Malam
7 Maret 2024
Tablet kekar dari Oukitel ini baru akan diluncurkan akhir bulan ini. Simak spesifikasi lengkap dan informasi harganya.
Baca SelengkapnyaMicrosoft akan Mengakhiri Dukungan Android di Windows 11
7 Maret 2024
Microsoft mengakhiri dukungan untuk Windows Subsystem for Android (WSA), Amazon Appstore di Windows 11 tidak akan lagi didukung setelah 5 Maret 2025
Baca SelengkapnyaDaftar Terbaru Perusahaan Raksasa Teknologi Dunia yang PHK Karyawan, Ada Sony dan Amazon
5 Maret 2024
Per 4 Maret 2024, sebanyak 186 perusahaan teknologi telah melakukan PHK terhadap 49.386 karyawan.
Baca Selengkapnya