TEMPO.CO, Jakarta - Hasil monitoring yang dilakukan ESET LiveGrid menunjukkan terdapat operasi penyebaran email bermuatan malware. Sebanyak lebih dari 2000 user yang tertipu karena mengklik link, atau membuka attachment tidak hanya menjadi botnet, tetapi juga jadivector penyebar lewat perangkat USB.
Monitoring tersebut menemukan executable program yang secara virtual memiliki nama yang sama “Liberty1-0.exe“, tapi terdeteksi sebagai Python/Spy.Keylogger.G. Analisa.
Awal, Liberty1-0.exe atau Python/Spy.Keylogger.G, merupakan keylogger yang mampu menghindar dari sistem keamanan, kemudian melaporkan semua aktifitas pengetikan pada keyboard dan pergerakan mouse ke sebuah server yang dikendalikan oleh pelaku.
Threat tersebut dianggap sebagai varian pertama yang muncul pada pertengahan Agustus 2014, yang memberikan petunjuk penting tentang asal-muasal penyebaran email. Liberpy sendiri adalah botnet berbasis HTTP yang beraksi mencuri data dan informasi milik user yang tersimpan di komputer. Modus penyebaran via media USB dan hingga kini sudah lebih dari 2.000 komputer dari berbagai varian sistem operasi Windows terinfeksi dalam waktu beberapa bulan.
Tujuan utama aksi Liberpy menginfeksi sistem komputer adalah untuk mendapatkan data pribadi milik user yang tersimpan di komputernya seperti username, password, data login perbankan online dan data kartu kredit.
Technical Consultant PT. Prosperita-ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan Upaya infiltrasi melalui pengiriman email palsu yang memuat attachment berisi malware maupun link ke situs bermalware menjadi trending belakangan ini. Modus tersebut juga digunakan untuk penyebaran Filecoder/Cryptolocker di Indonesia.
“Oleh sebab itu,sangat dianjurkan bagi user untuk lebih waspada jika mendapatkan email dari alamat yang tidak dikenal dan terdapat attachment di dalamnya, ataupun email dari seseorang yang kita kenal tetapi linknya mencurigakan, jangan ambil resiko. Delete saja agar kita terhindar dan tidak menjadi Bot, atau hubungi pengirim dan tanyakan apakah link-attachment aman atau tidak,” ujarnya dalam keterangan resminya.
Yudhi menambahkan untuk pengguna mail client, seperti Windows Live Mail, Thunderbird atau Outlook, gunakan Antivirus yang sudah terintegrasi sehingga setiap email masuk otomatis akan discan.
Pelaku serangan tidak hanya mengandalkan email palsu yang disebarkan. Liberpy juga menggunakan teknik lain yang serupa dengan yang digunakan oleh malware lain seperti Win32/Dorkbot, JS/Bondat and VBS/Agent.NDH untuk menginfeksi system.
Mekanisme penyebaran malware dilakukan dengan menyembunyikan semua file yang ada di USB, dan mengganti file-fie tersebut dengan icon shortcut dimana sebenarnya cara tersebut sangat umum terjadi di wilayah Venezuela sejak tahun 2011, dan USB masih menjadi salah satu vector utama penyebaran malware.
BISNIS.COM
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
28 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
29 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
29 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
33 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
35 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
36 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
37 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
37 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
40 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
41 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya