TEMPO.CO,San Francisco - Situs jejaring sosial Twitter mencatat pendapatan kuartal kedua US$ 502 juta atau peningkatan 61 persen dibanding tahun lalu. Namun peningkatan pendapatan itu tidak disertai kenaikan signifikan jumlah pengguna aktif bulanan Twitter.
Pengguna media sosial itu hanya tumbuh sedikit dari angka kuartal pertama 308 juta menjadi 316 juta pengguna pada kuartal ini atau meningkat 15 persen dari tahun lalu. Angka ini termasuk SMS Fast Followers yang tidak dimasukkan Twitter dalam angka laporan kuartal sebelumnya.
Dalam siaran persnya hari ini, 29 Juli 2015, CEO Twitter interim Jack Dorsey menyatakan, "Hasil kuartal kedua kami kemajuan yang baik dalam monetisasi, tapi kami tidak puas dengan pertumbuhan pengguna."
Dorsey juga menyatakan perusahaannya perlu meningkatkan diri di tiga bidang, yakni dengan "memastikan eksekusi lebih disiplin, menyederhanakan layanan untuk menyampaikan nilai Twitter lebih cepat, dan mengkomunikasikan nilai tersebut lebih baik."
Sementara angka pendapatan yang baik (meskipun perusahaan masih tidak menguntungkan), pertumbuhan pengguna terlihat mengecewakan dan perusahaan terus kehilangan eksekutifnya.
Wakil Presiden Manajemen Produk Christian Oestlien mengumumkan bahwa ia bergabung dengan YouTube beberapa menit sebelum laporan itu dirilis. Sebagai Direktur Manajemen Produk YouTube yang baru, Oestlien akan menggarap alat-alat dan platform baru untuk pencipta video.
Direktur Produk Todd Jackson juga mengumumkan ia meninggalkan perusahaan itu beberapa menit sebelum laporan itu dirilis.
Dalam pengumuman secara live, Dorsey menekankan bahwa tim Twitter perlu berfokus dan akan terus menggali timeline kronologinya.
Ada juga pembicaraan integrasi Vine, Periscope, dan Twitter menjadi satu. Sementara tidak ada update tentang rencana itu saat ini, CFO Anthony Noto mengatakan menghubungkan tiga pengalaman itu adalah sebuah tujuan.