Vacheron Constantin, unit pembuatan jam dari Cie. Financiere Richemont SA, di TimeMachine Tourneau Inc, New York, AS, 1 November 2014. Michael Nagle/Bloomberg/Getty Images
TEMPO.CO, Houghton - Novel fiksi ilmiah kerap menampilkan plot seorang astronot yang bisa kembali ke masa silam dengan mengarungi ruang dengan gerakan lebih cepat ketimbang kecepatan cahaya. Namun sebagian besar fisikawan menganggap skenario itu mustahil.
Pertanyaannya, apakah perjalanan menembus waktu mungkin terjadi dan bagaimana cara kerjanya? "Secara teori sangat mungkin," kata Robert Nemiroff, fisikawan dari Michigan Technological University di Houghton, Amerika Serikat, dalam jurnal arXiv.
Menurut Nemiroff, sebuah benda yang bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya bisa saja kembali ke masa silam. Namun proses itu sangat berisiko. Proses itu akan menciptakan sepasang "hantu" yang menyerupai benda tersebut.
Pesawat yang bisa bergerak lebih cepat daripada cahaya memang sulit dibayangkan. Apalagi teori relativitas yang dicetuskan Albert Einstein menyatakan bahwa tak ada yang dapat bergerak lebih cepat daripada cahaya dalam ruang hampa.
Hal itu tidak sepenuhnya benar. Secara teknis, menurut Nemiroff, kecepatan melebihi kecepatan cahaya bisa saja terjadi, namun hukum relativitas menetapkan bahwa segala sesuatu yang mempunyai massa akan menjadi lebih berat ketika benda tersebut bergerak semakin cepat.
Karena itulah butuh energi yang tak terbatas untuk melampaui kecepatan cahaya. "Hampir semua fisikawan meyakini bahwa tak ada benda yang dapat bergerak lebih cepat daripada cahaya," ujar Sabine Hossenfelder, pakar fisikawan teoretis dari Nordita, Stockholm, Swedia.
Kendati fisikawan bisa mengirim partikel subatom atau muon ke masa depan, perjalanan kembali ke masa silam punya konsekuensi. Waktu memiliki panah yang menunjuk ke depan. Tanpa prinsip ini, segala yang absurd, seperti grandfather paradox, dapat terjadi setiap waktu.
Jika Anda kembali ke masa lampau dan membunuh kakek Anda sebelum ayah Anda lahir, bagaimana Anda dapat hidup untuk kembali ke masa depan? Tapi, anehnya, baik relativitas khusus maupun fisika kuantum tak memiliki orientasi waktu.
Selanjutnya: Bahkan, antipartikel dapat dianggap....