Ajaib, Gara-gara Hidung Pria Lumpuh Bisa Berjalan Lagi
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Selasa, 1 September 2015 06:42 WIB
TEMPO.CO, London - Setelah empat tahun lumpuh, Darek Fidyka akhirnya dapat berjalan kembali. Selama 19 bulan, Fidyka menjalani serangkaian operasi otak, operasi tulang belakang, hingga transplantasi sel tulang belakang. Lewat metode pembedahan revolusioner, pria Bulgari itu bisa menggerakkan kakinya kembali.
Tikaman pisau di punggungnya pada 2010 merusak korda spinalis atau saraf tulang belakang Fidyka. Akibatnya pria Bulgaria yang lumpuh dari dada ke bawah itu kerusakan itu membuat petugas pemadam kebakaran Polandia berusia 38 tahun itu terpaksa menjalani hidup di atas kursi roda.
Geoffrey Raisman, profesor di Institute of Neurology University College London, berusaha membangun kembali jembatan saraf yang rusak antara jaringan tulang belakang dan anggota gerak bawah itu. "Kami mencoba memperbaiki jaringan sel di korda spinalisnya," ujar Raisman, pemimpin penelitian.
Seperti yang dikutip dari Canadian Broadcasting Corporation, Raisman mengatakan, jaringan saraf dapat tumbuh dan berfungsi kembali asal dapat diperbaiki ataupun memperbaiki diri. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cell Transplantation ini berusaha menyambung kembali jaringan saraf tulang belakang tersebut.
Mereka menggunakan dua jenis sel indra penciuman yang ada di hidung, yaitu olfactory ensheathing cells (OECS) dan olfactory nerve fibroblasts (ONFs). Kedua sel ini diambil dari hidung Fidyka untuk dicangkokkan ke daerah saraf yang rusak. Kedua sel itu diketahui menghasilkan serabut saraf baru saat ada kerusakan di indra penciuman.
"Kami mengadopsi sistem penyembuhan dari OECS dan ONFs di jaringan sel tulang belakang," kata Pawel Tabakow, pakar jaringan tulang belakang di Wroclaw Medical University di Polandia, seperti dikutip dari The Guardian. Tim dokter pun mencangkokkan dua sel ini ke Fidyka. Hasilnya, "Dia perlahan dapat menggerakkan kakinya meski masih memakai alat bantu."
Studi yang didanai oleh badan amal The Nicholls Cedera Spinal Foundation ini diklaim sebagai terobosan besar dalam dunia neurologi. Tabakow berencana mengulang teknik pengobatan ini kepada tiga sampai lima pasien di Polandia dalam lima tahun ke depan. "Hanya butuh proses yang bertahap."
Pendiri NSIF, David Nicholls, yang puteranya, Daniels, juga mengalami kelumpuhan pada 2003, berkenan mengawal terobosan baru untuk menyembuhkan penderita lumpuh. "Momen paling menyedihkan bagi orang tua saat mengetahui anaknya tak bisa berjalan lagi," kata dia. Karena itu, Nicholls mengatakan, informasi ilmiah terkait penyembuhan dari kelumpuhan sangat dibutuhkan.
CELL TRANSPLANTATION | CBC | REUTERS | THE GUARDIAN | AMRI MAHBUB
Berita Menarik
Habis Ribut, Dor! Tentara Itu Tewas, Polisi-TNI Tegang Lagi
Neelam Gill , Inikah Pacar Baru Zayn Malik?
DITEMUKAN: Selain Tuhan Banyuwangi, Ini Tuhan dari Lumajang