TNI Serukan Pengembangan Riset dan Teknologi Kapal Selam

Reporter

Kamis, 10 September 2015 23:01 WIB

Korut menggunakan kapal selam Whiskey class, sebagai andalan penyerang bawah laut. Whiskey Class dibangun pada tahun 1949 berdasarkan desain dari kapal selam Jerman era perang dunia ke 2. Memiliki panjang mencapai 76 meter, dengan sistem propulsi diesel-elektrik. Kapal ini sanggup melaju di bawah laut dengan kecepatan 24 Km/perjam, dengan daya jelajah mencapai 11.000 Km. Whiskey dilengkapi dengan torpedo kaliber 533mm, dan sanggup membawa ranjau laut. news.nationalpost.com

TEMPO.CO, Surabaya - TNI Angkatan Laut mengajak akademisi dan industri bersinergi untuk riset serta pengembangan teknologi kapal selam. Indonesia sebagai negara maritim dianggap belum diperkuat alutsista berupa kapal selam yang mumpuni menjaga wilayah perairan.

“Saat ini, kekuatan kapal selam Indonesia masih tertinggal dari sisi kuantitas maupun kualitasnya dibandingkan negara-negara tetangga seperti Australia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi saat membuka sarasehan membahas kapal selam di Markas Komando Armada Timur, Surabaya, Kamis 10 September 2015.

TNI AL, kata Ade, saat ini hanya mengoperasikan dua2 unit kapal selam Type-209 buatan Jerman yang telah berumur lebih dari 30 tahun. Keduanya, dibandingkan dengan teknologi yang ada saat ini, memiliki kemampuan sensor akustik yang terbatas. "Juga belum memiliki sistem kesenjataan rudal yang dapat diluncurkan dari bawah permukaan air, dan belum dilengkapi teknologi Air Independent Propulsion,” ujarnya.

Untuk itu, TNI AL tengah mengupayakan pengadaan kapal selam Diesel Electric sebanyak tiga unit yang akan selesai 2017. Pembangunan kapal selam saat ini sedang dalam proses, yaitu dua unit di Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering/DSME (Korea Selatan) dan satu unit akan dibangun di PT PAL Indonesia.

“Satu unit yang akan dibangun PT PAL itu bukan pekerjaan yang mudah. Diperlukan sinergitas antar kementerian terkait, industri pertahanan, industri maritim, lembaga riset, dan akademisi,” kata Ade.

Direktur Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Kemananan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Samudro mengungkapkan, ada berbagai macam teknologi seperti teknologi kebisingan dan kesenjataan yang perlu dipelajari oleh Indonesia. “Kita harus riil menguasai teknologinya secara bertahap, belajar dulu ke luar negeri," katanya.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir berjanji akan mengkoordinasikan seluruh lembaga penelitian dan pengembangan supaya riset tentang kapal selam tetap terkonsentrasi. Nasir mengakui, untuk urusan riset, Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangganya.

Itu juga tercermin dari alokasi anggaran riset terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang masih rendah. “Kita masih 0.09 persen dari PDB, sebesar Rp 9 triliun. Bandingkan dengan Malaysia sebesar 1 persen, atau Thailand 0,25 persen,” urainya.

Riset di Indonesia juga masih mengabaikan peran industri atau swasta. Hal itu tercermin dari besarnya persentase anggaran riset yang dikeluarkan oleh negara sebesar 75 persen. Sebaliknya, 80 persen anggaran riset di negara-negara maju berasal dari swasta.

“Jadi selama ini industri tidak kita libatkan. Maka dari itu, penting untuk kita mulai menggandeng semua industri agar riset menjadi demand-driven atau market-driven.”

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

9 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

45 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya