Dua ekor gajah nampak terhuyung-huyung usai makan buah marula di Taman Nasional Singita Kruger, Afrika Selatan. Tidak dijelaskan dalam situs Dailymail.co.uk apakah mengkonsumsi buah ini membahayakan bagi tubuh gajah. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Samburu - Organisasi konservasi Save the Elephants dan Google memanfaatkan Google Street View untuk menyelamatkan gajah Afrika di cagar alam Samburu National Reserve, Kenya, dari perburuan liar. Leher gajah dipasangi ban leher atau kerah elektronik yang akan mengirim gambar, aktivitas, dan keadaan di sekitar gajah ke satelit Google.
“Kerah-kerah itu dapat memberi tahu kami saat hewan tidak bergerak, maka kami dapat bereaksi cepat dengan mengirim tim patroli kami,” kata David Daballen, Kepala Operasional Lapangan Save the Elephants di Samburu, 21 September lalu.
Dari alam liar terpencil di cagar alam Samburu National Reserve, teknologi mutakhir dari Google menciptakan peta tiga dimensi dari data satelit yang dipasok ban leher atau kerah yang terpasang pada gajah. Alat itu menyediakan keamanan bagi hewan langka ini dalam jangka pendek dan membantu melindungi habitat mereka dalam jangka panjang.
Sejak 2005, Save the Elephants telah menandai ratusan gajah dengan ban leher di Afrika. Saat ini, dari 85 gajah yang sudah dipasangi kerah pengaman, separuhnya berada di Kenya utara. Selebihnya di seluruh benua, termasuk di Republik Kongo, Afrika Selatan, dan Zimbabwe.
Kenya sedang berjuang menghentikan perburuan demi melindungi populasi gajah yang tersisa sekitar 30 ribu ekor. Samburu, sekitar 300 kilometer utara Ibu Kota Nairobi, adalah rumah bagi sekitar 900 gajah.
Tapi harga ban leher itu tidak mudah. Setiap ban leher biayanya US$ 8.000 untuk membeli, memasang, dan merawatnya. Teknologi pemetaan gajah itu dilindungi dari kemungkinan dijarah pemburu karena dipagari perangkat keamanan yang tangguh. “Kami memahami pola migrasi gajah dan karena itu membangun proteksi lebih baik di sekitar lokasi migrasi,” kata Farzana Khubchandani dari Google.
Lewat teknologi ini, Save the Elephants membantu berbagi cerita ihwal gajah Afrika yang terancam. Foto-foto yang diambil oleh gajah kualitasnya sebaik foto yang diambil oleh satelit di angkasa. Google mengambil gambar gajah di Samburu yang tengah beraktivitas seperti bermain percikan di lumpur dan beristirahat di tempat teduh. Gambar-gambar itu sekarang tersedia di Google Street View.
Menurut David Daballen, lebih dari 1.000 gajah mendatangi Samburu National Reserve dan jumlah mereka secara perlahan meningkat dari tahun ke tahun. Dia mengklaim sekitar 100 ribu gajah dibunuh di Afrika antara 2010 dan 2012 sebagai bagian dari perdagangan gading ilegal.
Sebelum dengan Google Street View, Save the Elephants sejak 1998 menggunakan kerah GPS (Global Positioning System) untuk mengawasi gajah dan hewan yang dilindungi lainnya di Samburu National Reserve. Tujuannya adalah supaya hewan itu hanya berkeliaran di sekitar habitat asli mereka.
Google Street View sendiri telah membawa pengguna Internet lebih dekat dengan keajaiban lain dari dunia alami. Pada Juni lalu, perusahaan ini meluncurkan citra dari El Capitan, muka batu granit vertikal setinggi 900 meter di Taman Nasional Yosemite di California.
Mereka yang takut ketinggian sekarang dapat "memanjat" formasi batuan yang terkenal itu tanpa meninggalkan sofa. Lewat Google Street View, pengguna Internet juga dimungkinkan untuk “menyelam” ke dunia terumbu karang yang terancam punah di planet ini. Kini, Anda pun tak perlu beranjak dari sofa untuk bermain-main dengan gajah Afrika.