Di Amerika, Ilmuwan Bikin Algoritma Anti-Kemacetan  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 16:27 WIB

Ratusan kendaraan pemudik yang terlihat dari udara di Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, 21 Juli 2015. Petugas kepolisian melakukan buka tutup jalan untuk mengurai kemacetan yang terjadi mulai dari Lingkar Gentong sampai Limbangan Garut. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Massachusetts - Terjebak dalam kemacetan lalu lintas pada jam sibuk tak hanya membuat frustrasi para pengemudi, tapi juga menumpuk emisi gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Untuk mengatasi masalah kemacetan ini, dua peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, menggunakan pendekatan algoritme.

"Apa yang kami lakukan ialah mengembangkan algoritme tertentu agar lembaga transportasi dapat menggunakan model lalu lintas beresolusi tinggi ini untuk memecah kemacetan," kata Carolina Osorio, asisten profesor bidang teknik sipil dan lingkungan.

Temuan Osario dan Kanchana Nanduri dilaporkan dalam dua makalah ilmiah Transportation Science dan Transportation Research Part B. Dalam jurnal ini, Osario dan Nanduri menggabungkan data kendaraan dengan data lalu lintas kota setiap hari.

Osario bersama Kanchana Nanduri menghitung interaksi kompleks antar-tiap kendaraan di jalan raya. Menurut keduanya, model interaksi lalu lintas saat ini tidak menghitung kompleksitas kendaraan di jalan pada jam-jam tertentu, sehingga arus lalu lintas saat ini tidak dapat memprediksi kemacetan dan penggunaan bahan bakar secara keseluruhan.

Nanduri dan Osario menggunakan simulasi lalu lintas di Kota Lausanne, Swiss, yang menampung 12 ribu lebih kendaraan per hari, menggunakan karakter khusus. Permodelan tersebut juga memasukkan perubahan perilaku pengemudi dari hari ke hari. Perubahan pola pikir, misalnya, yang membuat rute menjadi lebih lambat dan perubahan jalur.

Meski program simulasi tersebut mengintegrasikan skala lalu lintas dan perilaku pengemudi, proses ini juga menemui masalah. Tim ilmuwan MIT menghitung kembali agar simulasi bisa berjalan lancar, yakni dengan cara mengurangi jumlah detail, namun tetap menyimpan data spesifik untuk membuat prediksi.

"Kuncinya ada pada 17 persimpangan dan 12 ribu kendaraan," tulis Osario dalam jurnal itu. Selain mengoptimalkan waktu perjalanan, model baru ini menggabungkan informasi spesifik tentang konsumsi bahan bakar dan emisi kendaraan dari sepeda motor serta bus.

TRANSPORTATION SCIENCE | TRANSPORTATION RESEARCH PART B | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

2 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

17 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

18 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

19 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

19 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

20 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

21 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

21 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

22 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya