3 Mahasiswa Ini Sulap Limbah Kakao Jadi Pakan Ternak
Editor
Grace gandhi
Jumat, 9 Oktober 2015 04:54 WIB
TEMPO.CO , Kendari: Kendari, Sulawesi Tenggara terkenal sebagai salah satu daerah penghasil kakao di Indonesia.
Sayangnya , para petani kakao di daerah ini baru memanfaatkan bijinya saja sedangkan kulitnya dibuang percuma karena dianggap limbah dan tidak memiliki manfaat.
Melihat kondisi ini, sejumlah mahasiswa dari Fakultas MIPA dan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari, pun melakukan penelitian. Dan hasilnya, kulit kakao yang dianggap limbah itu ternyata masih bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak alternatif bagi hewan ruminansia dan unggas.
Adalah Asmariany, Samriana, dan Herlin Nilwati, yang berhasil membuat limbah kulit kakao menjadi pakan ternak.
Samriana, ketua kelompok mahasiswa, ini mengatakan,awal mereka tertarik melakukan penelitian tersebut karena melihat kulit kakao yang terbuang begitu saja di Desa Andomesinggo, Kabupaten Konawe Selatan.
"Kami melihat di kebun warga itu banyak kulit kakao yang berserakan. Kami kemudian mencari literatur kira-kira apa yang bisa dilakukan dengan kulit kakao itu. Akhirnya kami tertarik untuk mengubahnya menjadi pakan ternak," kata Samriana saat ditemui di Sport Centre Universitas Halu Oleo.
Samriana menjelaskan, untuk membuat pakan ternak dari kulit kakao tidak membutuhkan proses yang sulit. Pertama-tama, kulit kakao yang masih basah dikumpulkan kemudian dicacah dan diberikan suplemen organik cair (SOC) dan urea. SOC diketahui sebagai penyedia mikro organisme dan urea merupakan bahan makanan bagi mikro organisme tersebut.
Setelah kulit kakao yang dicacah dicampur dengan SOC dan urea, campurannya kemudian disimpan di dalam plastik dan dibiarkan selama seminggu untuk proses fermentasi.
Kulit kakao yang telah berfermentasi, menurut Samriana, kemudian dijemur dan dihaluskan. Setelah halus produk tersebut siap untuk digunakan.
"Sejauh ini tanggapan warga di Desa Andomesinggo sangat baik. Kami sudah memberikan penyuluhan kepada mereka dan juga memberikan pelatihan terkait cara membuat pakan ternak dari kulit kakao ini," kata Samriana.
Dengan hasil temuan pakan alternatif ini, Samriana juga mengaku tidak keberatana jika ada warga dari wilayah lain yang ingin memanfaatkan penelitian mereka untuk memproduksi pakan ternak.
Dengan penelitian ini, akhirnya berhasil mengantarkan Samriana, Asmariany, dan Herlin Nilwati sebagai peserta dalam lomba Program Kreatifitas Mahasiswa Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-28 di Universitas Halu Oleo. Dalam kegiatan ini, 440 tim dari 112 perguruan tinggi di Indonesia turut meramaikan acara yang dihelat pada 5-9 Oktober 2015.
ROSNIAWANTY FIKRI