Datacomm Cloud Business Siap Bersaing di Pasar Cloud

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 16:19 WIB

Komputasi Awan.

TEMPO, Jakarta - Besarnya potensi pasar cloud di Indonesia mendorong PT Datacomm Diangraha (Datacomm), perusahaan penyedia layanan teknologi network untuk berbagai industri di Indonesia, merilis unit bisnis baru, yaitu Datacomm Cloud Business (DCB) yang fokus memberikan layanan cloud computing atau komputasi awan.


Hingga kini, potensi peluang pasar layanan cloud computing di negara kita masih sangat besar. Lihat saja, terdapat kurang lebih 75 juta lebih pengguna internet, 25 juta lebih pengguna perangkat mobile, nomor 4 di dunia untuk jumlah pengguna sosial media, serta memiliki tingkat adopsi teknologi-informasi yang tinggi di kalangan generasi mudanya. Selain itu, cloud computing oleh banyak pihak telah diidentifikasi sebagai wilayah pertumbuhan kunci dengan total nilai pasarnya diperkirakan lebih dari Rp 12,1 triliun sampai tahun 2017.

Sebagai gambaran, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang jumlahnya mayoritas, banyak menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar ke Gross Domestic Product (GNP), baru 14 persen yang telah mengadopsi teknologi cloud computing. Namun, sektor ini memiliki tingkat penerimaan dan potensi cloud computing yang sangat mengesankan: pada tahun 2013, tingkat pertumbuhan adopsi cloud computing diantara UKM Indonesia adalah 100 persen. Pendorong utamanya adalah kebutuhan mereka untuk meningkatkan produktivitas, keinginan untuk dapat bersaing di pasar lokal, domestik, atau global, penggunaan perangkat mobile dan sosial media, serta masih rendahnya investasi TI.

Manfaat yang didapat dengan menggunakan pendekatan cloud computing bagi bisnis antara lain:


1) security data pelanggan yang dijamin oleh penyedia layanan;


2) model biaya OPEX yang dapat meningkatkan level layanan dari segi efektivitas dan efisiensi secara berkelanjutan;


3) kelincahan, andal, elastisitas, dan skalabilitas yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis;


Advertising
Advertising

4) dukungan terhadap tren BYOD lewat mobility dan kebebasan dalam menggunakan perangkat dan lokasi.

Presiden Direktur Datacomm Tan Wie Tjin mengatakan, “Teknologi cloud computing memberikan peluang bagi pebisnis melakukan investasi teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan diferensiasi untuk memperluas pasar mereka.”

Menurutnya, peluncuran Datacomm Cloud Business ini juga bertujuan untuk mewujudkan komitmen jangka panjang Datacomm, yakni meningkatkan adopsi cloud computing di Indonesia karena pihaknya percaya teknologi ini dapat menjadi business enabler untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Datacomm Cloud Business optimis dapat memberikan layanan cloud computing terbaik untuk pebisnis dengan dukungan faktor-faktor berikut:


1) Pengalaman selama 25 tahun memberikan layanan TI, khususnya sebagai penyedia teknologi jaringan;


2) Sumber daya manusia, kurang lebih 350 orang, yang profesional;


3) komitmen keuangan yang kuat;


4) memiliki sertifikasi internasional ISO 9001, ISO 27001 dan ISO20000.


swa.co.id

Berita terkait

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

17 Juni 2022

Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan

Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.

Baca Selengkapnya

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

7 Oktober 2019

Soal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.

Baca Selengkapnya

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

7 Oktober 2019

Gaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan

Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.

Baca Selengkapnya

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

11 Desember 2017

Januari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk

Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.

Baca Selengkapnya

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

9 Agustus 2017

Tawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo

Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.

Baca Selengkapnya

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

5 Agustus 2017

LinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia

LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

26 Juli 2017

Berita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9

Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.

Baca Selengkapnya

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

26 Juli 2017

Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020

Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

25 Juli 2017

Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan

Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

25 Juli 2017

Microsoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10

Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.

Baca Selengkapnya