Misteri Terpecahkan: Alasan Burung Nasar Tahan Makan Bangkai

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 21 Oktober 2015 12:29 WIB

Seorang pria berjalan di dekat tumpukan bangkai sapi ternak di pantai utara Brasil, 13 Oktober 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Burung nasar adalah spesies yang dikenal kerap memakan bangkai binatang sisa buruan predator lain. Spesies ini berperan penting dalam ekosistem dengan mengkonsumsi sisa daging yang membusuk sehingga mencegah penyebaran penyakit. Pola konsumsi seperti itu membuat burung nasar selalu terpapar patogen berbahaya yang berpotensi memicu infeksi.

Namun, burung nasar oke-oke saja dengan makanannya. Burung nasar hitam (Aegypius monachus) adalah spesies terbesar dalam keluarga burung pemakan bangkai. Spesies ini burung populer di kawasan Asia Timur. Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Genome Biology menunjukkan burung nasar punya variasi gen unik yang memungkinkan mereka mencerna karkas busuk sekaligus membentenginya dari infeksi mikroba.

BERITA MENARIK
Kontrak Freeport Diputus, Pendapatan Negara Bisa Kolaps?
TERUNGKAP: Ahok Mau Maju Jadi Presiden, Rekaman Ini Buktinya


Variasi gen unik tersebut diketahui setelah para peneliti berhasil memetakan genom burung nasar. Hasilnya, variasi gen itu yang mempengaruhi proses imunitas spesies yang terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu burung nasar Dunia Lama dari Asia, Afrika dan Eropa, serta burung nasar Dunia Baru yang ditemukan di daratan Amerika.

Menurut Jong Bhak, peneliti utama dari Ulsan National Institute of Science and Technology, Korea Selatan, pemetaan genom burung nasar Eurasia itu adalah yang pertama kali dilaporkan dalam sebuah jurnal ilmiah. Burung-burung nasar punya penanda genetik yang bisa melawan infeksi parasit dari daging busuk.

"Memahami perubahan genetik tersebut memberi peluang meningkatkan kesehatan manusia. Gen sistem imunitas yang kami identifikasi bisa dimanfaatkan untuk riset melindungi manusia dari infeksi," kata Jong seperti yang ditulis dalam laman Eurekalert, Selasa, 20 Oktober 2015.

MAHASISWI UI DITEMUKAN
MAHASISWI UI HILANG: Ini Ciri-ciri Safira Permatasari
Penculik Safira Mahasiswa UI Sempat Minta Tebusan US$ 1 Juta


Variasi gen yang ditemukan itu berhubungan dengan pengaturan sekreasi atau pengeluaran asam lambung yang meningkatkan kemampuan burung nasar mencerna karkas. Variasi gen lainnya membuat sel-sel burung nasar bisa mengeliminasi mikroba berbahaya sehingga mereka selamat dari infeksi.

Penelitian genom juga menunjukkan spesies burung nasar hitam Dunia Lama ternyata berkerabat dengan elang botak dari Amerika Utara. Dua burung tersebut terpisah menjadi spesies yang berbeda sekitar 18 juta tahun silam. Sementara perpisahan burung nasar Dunia Lama dan Dunia Baru terjadi 60 juta tahun lampau.

Hasil ini menunjukkan kedua kelompok burung nasar itu mengembangkan karakter tubuh dan gaya hidup secara mandiri di lokasi berbeda. "Kami terkejut karena burung nasar hitam ternyata lebih dekat garis keluarganya dengan elang botak ketimbang burung nasar lain," kata Oksung Chung, peneliti dari Genome Research Foundation.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

BACA JUGA
Rizal Ramli: RJ Lino Sok Berkuasa dan Ngaco
Tarif KRL Naik, YLKI dan KRLMania Menolak, Ini Alasannya

Berita terkait

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 menit lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

7 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

15 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

16 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

19 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya