Peneliti Temukan Bakteri Berkembang di Luar Angkasa  

Reporter

Rabu, 28 Oktober 2015 16:53 WIB

Badan antariksa Amerika atau NASA, akhirnya merilis wajah sesungguhnya dari Pluto melalui wahana luar angkasa New Horizons. Tampak wajah permukaan Pluto yang terlihat seperti daratan es. Dailymail

TEMPO.CO, Jakarta - Bakteri patogen, termasuk yang berkaitan dengan radang atau iritasi kulit, ditemukan hidup di Stasiun Luar Angkasa AS, demikian satu studi oleh badan antariksa AS, NASA.

"Di mana ada manusia, di sana ada bakteri, di ruang angkasa sekalipun," kata NASA sebagaimana dikutip Xinhua. "Temuan dalam studi ini membantu NASA menetapkan landasan bagi pemantauan kebersihan stasiun antariksa ini yang pada gilirannya akan membantu menangani kesehatan astronot pada masa depan."

Gravitasi yang sangat rendah diketahui mempengaruhi bakteri, dan pendapat saat ini adalah gravitasi sangat rendah tidak mendukung kelangsungan hidup bakteri secara umum, tapi sebagian spesies yang bisa bertahan mungkin menjadi lebih ganas.

Berbagai penelitian sebelumnya mengenai stasiun antariksa tmenggunakan teknik mikrobiologi tradisional yang membudidayakan bakteri dan jamur di laboratorium, untuk menilai susunan komunitas mikroba.

Sekarang, Kasthuri Venkateswaran dari Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) dan rekannya menggunakan teknologi pengurutan DNA untuk dengan cepat dan tepat mengidentifikasi mikroorganisme yang ada di stasiun antariksa.

Tim ini membandingkan sampel dari satu filter udara dan satu kantung vakum dari stasiun antariksa dengan debu dari dua ruang kebersihan JPL --yang sepenuhnya bersih dan terkendali.

Hasil mereka memperlihatkan bakteri yang berkaitan dengan kulit manusia, Actinobacteria, yang adalah bagian yang lebih besar dari komunitas mikroba di stasiun antariksa dibandingkan di ruang bersih, yang para peneliti sebut dapat disebabkan oleh ketentuan kebersihan yang lebih ketat dan mungkin diterapkan di Bumi.

Mereka juga menemukan Corynebacterium dan Staphylococcus --dua jenis lain patogen yang kebanyakan tidak berbahaya di Bumi tapi dapat mengakibatkan infeksi yang menimbulkan radang atau iritasi kulit-- ada di stasiun antariksa itu.

Namun para peneliti itu tidak menangani bahaya dari patogen itu di lingkungan tertutup atau risiko infeksi kulit pada astronot.

"Mempelajari komunitas mikroba di stasiun antariksa membantu kami dalam lebih memahami keberadaan bakteri di sana, sehingga kami dapat mengidentifikasi spesies yang berpotensi merusak peralatan atau menimbulkan bahaya bagi kesehatan astronot," kata Venkaterswaran. "Itu juga membantu kami mengidentifikasi daerah yang memerlukan pembersihan lebih teliti."

Menurut badan antariksa AS ini, penelitian semacam itu juga akan penting bagi misi antariksa jangka panjang, seperti perjalanan NASA ke Planet Mars.

ANTARA

Berita terkait

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

4 hari lalu

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

21 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

26 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

40 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

41 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

42 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

42 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

43 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

43 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

43 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya