Hujan di Sumatera dan Kalimantan Bersifat Asam

Reporter

Sabtu, 31 Oktober 2015 17:04 WIB

Ini Beda Kebakaran Hutan di Sumatera dan Jawa

TEMPO.CO, Bandung - Pakar cuaca dari ITB Armi Susandi mengatakan, hujan yang turun di lokasi kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan merupakan hujan asam. Hujan itu mengandung zat asam tinggi. Dampaknya membuat korosi kendaraan hingga mencemari kolam air.

Hujan asam itu, kata Armi, mengandung polusi asap kebakaran hutan. Hujan seperti itu akan berlangsung selama 1-2 bulan, hingga seluruh polutan di awan dari asap kebakaran hutan habis dan air hujan kembali bersih. "Untuk air di sungai relatif aman karena mengalir, tapi di kolam atau waduk bisa membuat ikan pingsan," ujarnya di gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Jumat, 30 Oktober 2015.

Adapun menurut dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Puji Lestari yang meneliti polusi asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan sejak 2010 hingga sekarang, udara kotor itu banyak mengandung karbon organik yang berbahaya. "Di udara komposisinya mencapai 80 persen, sisanya karbon jenis lain," ujarnya. Karbon itu seperti gas karbon dioksida (CO2), nitrous oksida (N2O), nitrogen oksida (NOx), dan karbon monoksida (CO).

Selain itu, ada unsur lain yang lebih berbahaya karena jumlahnya sangat banyak dan wujudnya sangat halus, yakni partikulan logam berat. Ukuran partikel itu dari 2,5 hingga 0,1 mikron, seperti krom (Cr), kadmium (Cd), dan nikel (Ni).

Sebelumnya diberitakan, hujan yang mengguyur wilayah Sumatera dan Kalimantan pada Kamis, 29 Oktober 2015, langsung membuat kualitas udara di daerah tersebut membaik.

Kabut asap akibat kebakaran hutan selama berhari-hari, mulai berkurang meski masih jauh dari normal. "Hujan yang cukup merata selama tiga hari terakhir menyebabkan jarak pandang dan kualitas udara membaik di Sumatera dan Kalimantan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat 30 Oktober 2015 pagi.

Dia berharap pertumbuhan awan di wilayah-wilayah yang terpapar asap terus meningkat. Hingga Kamis sore lalu, satelit mendeteksi satu titik api atau hostspot di wilayah Kalimantan Selatan. Di Sumatera, masih terpantau adanya 148 titik api, yakni di Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, dan terbanyak di Sumatra Selatan sejumlah 109 titik.

Menurut Armi, asap kebakaran hutan di Indonesia mempercepat pembentukan awan dan turunnya hujan di Sumatera dan Kalimantan. Asap itu berfungsi seperti garam pada proses hujan buatan. "Kalau sudah ada uap air dari Laut Cina Selatan, maka asap akan mempercepat pembentukan awan," ujarnya.

Ciri khas hujan seperti itu, kata Armi, berupa hujan lebat. "Sekarang sudah begitu di sebagian Sumatera," ujarnya. Normalnya, musim hujan ditandai dengan intensitas ringan, kemudian sedang, baru mencapai puncaknya. Berdasarkan model cuaca yang dibuatnya, puncak musim hujan itu bakal terjadi pada Desember mendatang.

Dari pemodelan cuaca itu juga, kata Armi, pada Oktober ini di sebagian wilayah Indonesia sudah mulai hujan dengan intensitas atau curah hujan sedang, yakni kurang dari 50 milimeter per dasarian atau per 10 hari. "Sekarang langsung mulai dengan hujan lebat, sekitar 100 hingga bisa lebih dari 150 milimeter per dasarian," ujarnya.

Hujan lebat ini akan mengguyur wilayah Indonesia per akhir Oktober hingga April 2016. "Setiap hari bakal hujan lebat, sekarang harus siap-siap menghadapi banjir," ujarnya. Hujan itu bisa langsung lebat karena pergeseran musim dari kemarau ke hujan.

Temperatur permukaan laut Indonesia juga kini terpantau lebih hangat sehingga pembentukan awan menjadi lebih banyak. "Pembentukan awan oleh asap kebakaran hutan juga menambah di awal-awal musim yakni September hingga Desember," ujarnya. Puncak musim hujan kali ini menurut Armi pada Januari 2016.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

1 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

1 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

9 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

13 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

14 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

19 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

23 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

28 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

37 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya