Indonesia Peringkat Kedua Pembuang Sampah ke Laut di Dunia  

Reporter

Jumat, 6 November 2015 15:04 WIB

Surfer asal Indonesia, Dede Surinaya berselancar di laut yang banyak sampah di sebuah pantai di Pulau Jawa. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Georgia - Setiap tahun, 8 juta ton sampah plastik berakhir di laut. Sampah sebanyak itu kira-kira bisa menutup area seluas 34 kali Pulau Manhattan di New York dengan sampah plastik setinggi pergelangan kaki. Angka itu juga setara dengan sampah plastik yang diproduksi seluruh dunia pada 1961.

Dalam laporan riset yang dimuat di jurnal Science, para peneliti menyatakan sampah plastik yang mengalir ke laut bisa lebih besar. Angka 8 juta ton itu hanyalah sampah yang dibuang populasi pesisir di 192 negara.

Tim peneliti yang dipimpin Jenna Jambeck dari Universitas Georgia memperkirakan para penduduk yang tinggal di sekitar 50 kilometer dari garis pantai menghasilkan 275 juta ton sampah plastik pada 2010. Adapun sampah plastik yang lolos ke lautan berkisar 4,8-12,7 juta ton.

Jambeck dan koleganya membuat daftar 20 negara yang paling banyak mencemari laut dengan plastik. Mereka tidak hanya merupakan produsen sampah plastik terbesar, tetapi juga memiliki pengolahan sampah terburuk. Sebanyak 16 negara dalam daftar tersebut memiliki perkembangan ekonomi pesat, namun tidak diimbangi dengan perbaikan gaya hidup dan fasilitas pengolahan sampah yang memadai.

Cina ada di peringkat pertama dalam daftar itu. Pada 2010, Cina menghasilkan 8,8 juta ton atau sekitar 27 persen dari produksi sampah plastik global. Diperkirakan 1,3-3,5 juta ton di antaranya hanyut ke laut. Indonesia menempati peringkat kedua dengan produksi sampah plastik mencapai 3,2 juta ton. Jumlah sampah plastik yang lolos ke laut mencapai 1,29 juta ton. Sekitar 83 persen sampah di Indonesia tidak dikelola dengan baik.

Amerika Serikat, meski memiliki sistem pengolahan sampah yang cukup bagus, menempati peringkat ke-20. Produksi sampah plastik di negara itu mencapai 300 ribu ton. Banyak sampah plastik yang hanyut ke laut dari negara itu disebabkan oleh padatnya populasi di pesisir dan tingkat konsumsi produk yang tinggi.

Tanpa ada upaya pembenahan, jumlah sampah plastik yang lolos ke laut bisa melonjak sepuluh kali lipat pada 2025. Meningkatkan pengelolaan sampah hingga 50 persen di 20 negara itu bisa mengurangi jumlah limbah plastik yang lolos ke laut hingga 41 persen pada 10 tahun mendatang. Perbaikan pengelolaan sampah pada 10 negara teratas dalam daftar itu bisa mengurangi jumlah limbah plastik hingga 6,4 ton pada 2025.

Sampah plastik sulit terurai di darat, apalagi di laut. Plastik membentuk gugus sampah mengambang atau terakumulasi di dasar laut. Sampah plastik berukuran besar bisa menjebak lumba-lumba, penyu, bahkan paus. Serpihan plastik kecil juga berbahaya karena bisa termakan oleh ikan dan burung.

Plastik yang hancur dihantam cuaca dalam waktu lama akan menjadi partikel kecil yang bisa dimakan oleh organisme laut terkecil. Dalam kondisi tersebut, akan sangat sulit mengatasi polusi limbah plastik.

Timbunan serpihan sampah plastik di dasar laut sudah dibuktikan oleh tim peneliti dari Museum Sejarah Alam London. Pada Desember 2014, tim yang dipimpin Lucy Woodall itu menemukan sampah mikroplastik terakumulasi di sedimen laut hingga kedalaman 3.000 meter. "Sampah di laut itu adalah masalah serius, polutan itu sangat banyak dan lebih berbahaya daripada yang dibayangkan sebelumnya," ujar Woodall. "Kita harus mulai mengatasinya dengan mengurangi, mendaur ulang, dan memakai lagi produk plastik."

Berikut daftar Negara Penyumbang Sampah Terbanyak

No Negara Jumlah (ton)
1 Cina 8,8 juta
2 Indonesia 3,2 juta
3 Filipina 1,9 juta
4 Vietnam 1,8 juta
5 Sri Lanka 1,6 juta
6 Thailand 1 juta
7 Mesir 1 juta
8 Nigeria 0,9 juta
9 Malaysia 0,9 juta
10 Bangladesh 0,8 juta
20 Amerika Serikat 300 ribu

SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

4 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

6 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

7 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

7 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

8 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

9 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

9 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

9 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

9 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya