Masalah Sampah Jakarta Berulang, Ini Solusi Mendasar

Reporter

Sabtu, 7 November 2015 04:49 WIB

Petugas kebersihan menggunakan alat berat memindahkan sampah yang telah menumpuk di lokasi Tempat Pembuangan Sampah sementara di kawasan Kalibata, Jakarta, 4 November 2015. Penghadangan truk Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Cileungsi, Bogor dilakukan oleh sekelompok massa. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO , Jakarta: Kisruh pengelolaan sampah antara Pemerintah DKI Jakarta dengan PT Godang Tua Jaya agaknya baru berlangsung sementara. Namun, ribuan ton sampah yang makin bertambah tiap hari tak bisa menunggu hingga kisruh selesai.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan permasalahan sampah Ibuvkota tak bisa diselesaikan hanya dengan mencari lahan pembuangan akhir pengganti Bantargebang. Menurut dia, solusi jangka panjangnya adalah menyelesaikan sampah di hulu.

"Konsumen harus diajarkan mereduksi pemakaian sampah terutama sampah plastik," ujar Tulus saat berkunjung ke kantor Tempo, Jumat, 6 November 2015.

Hal paling sederhana, misalnya, dengan membawa kantong belanjaan sendiri saat berbelanja di supermarket. Bila tidak, konsumen harus membayar kantong kresek. Hal ini sudah diterapkan di berbagai negara maju seperti di Mosco, Rusia.

"Supermarket harus satu suara soal menetapkan harga kantong kresek. Agar konsumen 'dipaksa' mengurangi sampah," ujarnya.

Ia mengatakan agar efektif betul, DKI Jakarta sebaiknya mengeluarkan peraturan daerah yang mengatur pengurangan penggunaan sampah.

Sama seperti Perda yang mengatur kawasan dilarang merokok. Menurut Tulus, sampah dan rokok sama berbahayanya bagi keberlangsungan hidup manusia.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menawarkan solusi lain. Menurut dia, pengelolaan sampah tidak bisa semata-mata ditangani pemerintah provinsi. Namun, harus melibatkan warga sebagai tempat awal bermulanya ribuan ton sampah DKI Jakarta.

Menurut Nirwono, pengelolaan sampah tidak bisa top down, harus dimulai dari yang kecil. Misalnya diberikan ke tingkat kelurahan atau RT dan RW.

"Saya yakin mereka mampu. Kasih anggaran yang sama besar tiap kelurahan lalu Pemprov bikin lomba kebersihan. Siapa yang paling bisa menjaga kebersihan lingkungannya dalam satu waktu, berikan penghargaan," ujar Nirwono.

Kisruh berkepanjangan ini, kata dia, harus menjadi pukulan bagi warga Jakarta bahwa sampah bukan hanya persoalan Gubernur, tapi persoalan setiap orang.

Heri Chaeruddin, anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Kelurahan Cipulir, Jakarta Selatan, setuju bila pengelolaan sampah diserahkan ke kelurahan. Karena kerap membantu Suku Dinas Kebersihan mengangkut sampah, Heri dan teman-temannya mengaku siap mengurus ratusan ton sampah warga Cipulir.

"Lahannya juga ada di kami. Pemerintah Provinsi tinggal beri insinerator untuk setiap kelurahan," kata Heri saat ditemui Tempo sedang mengangkut sampah di Pasar Kebayoran Lama, Rabu lalu.

INDRI MAULIDAR



Berita terkait

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

27 Juni 2023

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

8 Juni 2023

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

12 November 2022

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

20 September 2022

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

25 Juni 2022

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

27 April 2022

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.

Baca Selengkapnya

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

13 Maret 2022

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung

Baca Selengkapnya