Teror Paris, Facebook Perluas Fitur Pastikan Keselamatan  

Reporter

Rabu, 18 November 2015 05:24 WIB

Ilustrasi Facebook. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Sosial media Facebook akhirnya memperluas penggunaan fasilitas pastikan keselamatan terkait dengan tragedi bencana. Setelah sebelumnya Facebook menghidupkan fitur tambahan bagi korban tragedi Paris, kini layanan ini diperluas untuk tragedi lainnya, selain serangan terorisme Paris.

Perbaikan dan perluasan ini dilakukan untuk menanggapi hujan kritik yang disampaikan banyak pihak terkait dengan pemilihan insiden yang menjadi perhatian sosial media besar ini. Selain berkenaan dengan fasilitas pastikan keselamatan, kritik juga disampaikan terkait dengan penyediaan filter bendera Prancis pada foto profil akun. Layanan Facebook sempat disebut terlalu berpihak memperhatikan tragedi kemanusiaan, seperti yang dilansir Slashgear.com, Selasa, 17 November 2015.

Layanan pastikan keselamatan ini sebelumnya pernah digunakan Facebook pada 2014. Layanan ini memang sengaja disediakan bagi seseorang yang terkena musibah bencana alam atau serangan keamanan tertentu untuk memberi tahu orang lain mengenai status, keberadaan, ataupun keselamatan mereka dalam kejadian tersebut.

Layanan ini awalnya hanya dikeluarkan oleh Facebook untuk kondisi bencana alam saja, hingga akhirnya pada pekan lalu Facebook kembali mengeluarkan layanan ini. Namun bukan untuk kejadian bencana alam, seperti yang dilakukan pada 2011 lalu di Jepang.

Pada insiden serangan teroris yang terjadi di Kota Paris, Jumat, 13 November 2015, secara tiba-tiba, fitur pastikan keselamatan kembali diaktifkan dan mengakibatkan cemoohan serta kecemburuan atas keberpihakan Facebook.


Menurut banyak penggunanya, layanan pastikan keselamatan bagi insiden serangan terorisme seharusnya juga diberikan kepada pengguna sosial media ini di Beirut, Lebanon, atau lokasi serangan terorisme lainnya, tempat serangan terorisme juga terjadi, bahkan beberapa bulan sebelum serangan Paris terjadi.


Akibat kritikan tersebut, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, memberikan tanggapan atas pertanyaan banyak pihak. Ia menulis dalam akunnya pernyataan berikut ini: ”Banyak orang mempertanyakan mengapa kami mengaktifkan fitur pastikan keselamatan pada kejadian Paris namun tidak pada pengeboman di Beirut dan lokasi lain. Hingga kemarin, ketentuan kami memang masih mengatur penggunaan fitur itu hanya untuk kejadian bencana alam. Namun terhitung sejak insiden Paris, kami telah mengubah aturan tersebut dan akan memberlakukannya pada lebih banyak insiden bencana alam maupun bencana kemanusiaan lainnya,” kata Mark melalui akun Facebook pastikan keselamatan, Selasa, 17 November 2015.

Melalui akun tersebut, Mark juga sempat menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang menaruh perhatian dan mempertanyakan kebijakan baru Facebook ini. Menurutnya, keputusan pengguna untuk mempertanyakan dan menghidupkan layanan pastikan keselamatan ini memang tepat karena terdapat banyak konflik di dunia ini yang tidak kalah penting untuk diperhatikan.

”Kami menaruh peduli pada seluruh manusia tanpa terkecuali, dan kami akan bekerja keras untuk menolong mereka dari segala macam situasi,” tutur Mark.




SLASHGEAR| MAYA NAWANGWULAN





Baca juga:
Teror Paris: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!
ISIS Kelompok Teroris Terkaya Sepanjang Sejarah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

32 menit lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

5 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

5 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

19 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

20 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

20 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

20 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

21 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

22 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya