Awas, Bumi di Ambang Kepunahan Massal!

Reporter

Rabu, 25 November 2015 20:52 WIB

Ilustrasi bumi memasuki fase kepunahan baru. bbc.co.uk

TEMPO.CO, New York - Bumi dalam kondisi genting. Para ahli menyebutkan bumi tengah mengalami kepunahan massal yang keenam kalinya. Sejumlah populasi spesies binatang menyusut dengan cepat. Riset terbaru menyebutkan laju kepunahan beberapa spesies vertebrata 114 kali lebih cepat daripada biasanya. Penyebabnya: manusia.

Cepatnya laju kepunahan dipicu oleh aktivitas manusia, seperti, polusi, hilangnya habitat hewan, serta lonjakan emisi karbon penyebab perubahan iklim dan pengasaman laut. Dengan laju kepunahan secepat itu, jumlah spesies yang lenyap dalam 100 tahun terakhir setara dengan yang terjadi dalam 11.400 tahun secara alamiah.

Tim peneliti yang dipimpin Gerardo Ceballos, pakar konservasi ekologi dari National Autonomous University of Mexico, menghitung laju kepunahan vertebrata seperti mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan. Mereka menggunakan data studi 2011 dari jurnal Nature yang menunjukkan dua dari 10 ribu spesies punah setiap 100 tahun.

Estimasi ini didasarkan pada data sejarah dan fosil. Mereka yang lenyap sejak 1900, yaitu, 69 jenis mamalia, 80 jenis burung, 24 jenis reptil, 146 jenis amfibi, dan 158 jenis ikan. Peneliti menemukan laju kepunahan ternyata lebih cepat daripada prediksi awal. Hal ini ditemukan setelah peneliti membandingkan penghitungan dengan data dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Dengan metode penghitungan awal, seharusnya hanya sembilan spesies yang punah sejak 1900. Ternyata, dalam periode yang sama, lebih dari 468 spesies punah. Ceballos mengatakan aktivitas manusialah yang menyebabkan lenyapnya spesies dalam jumlah besar. "Tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia dan kehidupan di bumi."

Bumi setidaknya telah mengalami lima kepunahan massal. Terakhir kali tragedi itu terjadi 65 juta tahun silam ketika meteor raksasa menghantam daerah yang sekarang dikenal sebagai Semenanjung Yucatan, Meksiko. Bencana itu mengakhiri era dinosaurus yang sebelumnya begitu mendominasi bumi.

Setelah bencana itu, mamalia berevolusi dan menguasai bumi. Namun ulah manusia memicu perubahan ekosistem sehingga sejumlah spesies lenyap lebih cepat. Kepunahan massal keenam itu juga kerap disebut sebagai Bencana Era Holocene, periode yang berlangsung sejak 10 ribu tahun sebelum Masehi.

Berikut lima massa kepunahan massal yang pernah terjadi di bumi:


1. Era Ordovician-Silurian

Pembekuan global menyebabkan air laut turun sekitar 444 juta tahun yang lalu. Penurunan suhu bumi secara ekstrem diduga disebabkan oleh penyerapan karbon dioksida secara besar-besaran oleh tumbuhan. Banyak organisme mati karena tak tahan suhu dingin.


2. Era Devonian
Pada 360 juta tahun silam, Bumi yang sudah menghangat kembali mendingin. Suhu permukaan turun dari 34 derajat Celsius menjadi 26 derajat Celsius. Organisme, terutama penghuni lautan, yang terbiasa dengan kondisi panas pun tak tahan. Abu dan debu dari hantaman asteroid atau aktivitas vulkanis yang menutup langit diperkirakan sebagai pemicu anjloknya suhu bumi.


3. Era Permian-Triassic
Aktivitas vulkanis dahsyat memicu kepunahan terbesar di bumi sekira 250 juta tahun silam. Sekitar 95 persen spesies bumi lenyap akibat perubahan iklim yang ekstrem.


4. Era Triassic-Jurassic
Meski pemicunya masih diperdebatkan, erupsi vulkanis hebat di wilayah Atlantik Tengah dinilai sebagai penyebab utama. Separuh dari spesies penghuni bumi, terutama therapsid--hewan bertungkai empat menyerupai mamalia--punah pada 200 juta tahun silam. Dinosaurus bertahan hidup dan menguasai bumi selama 135 juta tahun.


Advertising
Advertising

5. Era Cretaceous-Tertiary (K-T)
Hantaman asteroid raksasa mengubah iklim di bumi yang mengakhiri dominasi dinosaurus pada 65 juta tahun silam. Mereka yang selamat berevolusi menjadi berbagai jenis baru, termasuk burung. Mamalia berevolusi dan menyebar ke seantero dunia. Spesies hiu berkembang biak dan menjadi predator utama di laut.

NATURE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

1 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya