COP21 Paris, Ini 4 Kehebatan Hutan Indonesia

Reporter

Minggu, 6 Desember 2015 04:59 WIB

Ilustrasi hutan di Indonesia. Greenpeace.org

TEMPO.CO, Paris -Penasihat untuk Kebijakan Lahan dari The Nature Conservancy, Wahjudi Wardoyo, menyebut hutan tropis Indonesia menyimpan banyak potensi untuk membangun sektor energi. Mikroba, misalnya, yang banyak ditemukan di hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi.



"Karena itu, menjaga hutan tropis, hutan kita, menjadi sangat penting," kata dia dalam sela-sela Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris (COP21 Paris), Prancis, Jumat, 4 Desember 2015.

Selama ini banyak orang menganggap mikroba sebagai penyakit. Padahal, sebaliknya. Mmenurut riset yang ada selama ini, Wahjudi menjelaskan, mikroba akan menjadi sumber pangan dunia. Ada tiga golongan besar mikroba. Yakni, bakteri, jamur bersel satu, dan virus.

Selain mikroba, setidaknya ada tiga hal lainnya yang bisa dimanfaatkan dari hutan tropis Indonesia. Berikut selengkapnya:

1. Mikroba
Pada 2050, ujar Wahjudi, penduduk bumi diprediksi akan berjumlah sebanyak 9,6 miliar orang. Dan apabila tidak diseimbangi dengan ketahanan pangan, masyarakat dunia akan mengalami kekurangan pangan hingga 30 persen. "Untuk mengatasi itu, dunia butuh mikroba," kata Wahjudi. Namun, bukan berarti mikroba diubah dalam bentuk makanan. Melainkan, Wahjudi menjelaskan, dijadikan pupuk rekayasa.

2. Energi Generasi Kedua dan Ketiga
Riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkap hujan tropis memiliki banyak potensi biomassa dan bioetanol. Penelitian LIPI, misalnya, menemukan sejenis jaur yang berada di dalam larva penggerak batang pohon di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dari kayu keras daerah ini, kata Wahjudi, banyak ditemukan larva.

Nah, dari dalam perut larva itulah ditemukan jamur yang dapat mengubah serat kayu, tisu, dan sampah menjadi bioetanol. Proses inilah yang disebut sebagai sumber energi generasi kedua dan ketiga. "Kita butuh sumber energi yang seperti ini," ujarnya.

Alasan Wahjudi masuk akal. "Sebab, jika hanya mengandalkan energi sumber pertama, seperti minyak sawit, kita akan ketinggalan," kata dia. Wahjudi menyayangkan pembalakan liar dan alih fungsi hutan yang terjadi di Indonesia. "Karena menyia-yiakan sumber energi baru-terbarukan."

3. Obat-obatan
Hutan Indonesia yang mengandung banyak keanekaragaman hayati yang menyimpan potensi pengembangan obat-obatan. Wahjudi menyebutkan, 80 persen obat dunia berasal dari flora dna fauna. Bahkan, kata dia, obat-obatan kimia sintesis tak mampu mengalahkan keampuhan obat-obatan alami.

Mengutip studi U.S. Cancer Institute, Wahjudi mengatakan, obat-obatan alami dan ampuh paling banyak berasal dari hutan hujan. Setidaknya, ada 2.000 jenis keanekaragaman hayati hutan tropis yang memiliki bioaktif dalam mengobati kanker. Dari total tersebut, baru satu persen yang dapat dimanfaatkan.

4. Karbon
Peran penting lain hutan tropis adalah mengikat banyak karbon. Jumlah karbon yang dapat ditahan sekitar 100-200 ton per hektare untuk huta sekunder dan 200-300 ton per hektare untuk hutan primer. Sedangkan hutan monokultur hanya mampu menahan karbon sebanyak 50 ton per hektare. Karena itu, Wahjudi meminta untuk tidak melihat hutan dari segi ekonominya saja. "Tapi lihatlah manfaat yang bisa diambil dari keanekaragaman hayatinya," tutur dia.

Data Kementerian Kehutanan 2013 (kini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) menyebutkan masih ada 12,5 juta hektare hutan primer, 14,6 juta hektare hutan lindung, 2,9 juta hektare hutan produksi konservasi, 10 juta hutan produksi terbatas, dan 4,5 juta hutan produksi. Mulai sekarang, Wahjudi mengatakan, perlu ada tata ruang hutan dan kajian lingkungan hidup strategis demi masa depan.

AMRI MAHBUB (PARIS)

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

7 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

11 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

16 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

21 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

29 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya