Tim mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2012, Supriady Siregar (kiri) dan Gugun Gunawan, pembuat lembaran Biopolybag berbahan utama ekstrak eceng gondok. Dok.Tim
TEMPO.CO, Bandung -Kantong plastik untuk pembibitan tanaman (polybag) ramah lingkungan dari ekstrak eceng gondok karya tim mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran mudah dibuat. Tahapan prosesnya sederhana untuk solusi masalah limbah plastik dari sektor pertanian.
Saat uji coba pembuatan bahan bernama Biopolybag itu, langkah pertama tim yang terdiri dari Supriady Siregar, Gugun Gunawan (Agroteknologi 2012 dan 2013) serta Margaretha Marpaung (Agribisnis 2012), itu membuat ekstrak eceng gondok (Eichhornia crassipes). Eceng gondok sebanyak 0,5 kilogram mereka leburkan dengan mesin blender.
Bubur eceng gondok itu kemudian diencerkan dengan air kemudian disaring. "Ampasnya diperas lagi sampai semuanya terkumpul menjadi cairan," ujar Supriady saat ditemui Tempo di kampusnya, Senin, 21 Desember 2015.
Ekstrak eceng gondok tersebut kemudian dicampur dengan 6 bahan kimia lain yang biasa dipakai dalam pembuatan polybag dengan takaran khusus. Eceng gondok mereka pakai untuk menggantikan polietilena, bahan utama kantong plastik agar Biopolybag bisa hancur dan terurai oleh bakteri di dalam tanah dan air.
Semua racikan itu kemudian diteteskan ke dalam baki hingga menyebar rata. "Kemudian didiamkan sehari semalam di ruangan bersuhu kamar," kata Supriady. Mereka melakukannya di Laboratorium Ilmu Tanah. Setelah jadi, lembaran Biopolybag itu mereka tes di dalam tanah dan direndam air keran, serta air sungai. Dalam waktu 9-12 pekan, polybag tersebut bisa terurai.
Dari hasil riset dan uji coba itu, menurut Supriady, Biopolybag bisa ikut ditanam langsung di dalam tanah selepas masa pembibitan karena akan hancur dimakan bakteri tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman. Selama ini dengan menggunakan polybag berbahan plastik, kantong itu disobek untuk memudahkan pemindahan tanaman ke tanah dan menghasilkan limbah plastik.
Supriady dan timnya berharap, industri dan pemerintah memakai Biopolybag untuk mengurangi jumlah sampah di Indonesia.