TEMPO.CO, Swedia -Kuda seharusnya memiliki bulu bercorak seperti kerabatnya, zebra. Sebuah studi mengungkapkan, saat manusia pertama kali menjinakkan kuda sekitar 5 ribu tahun lalu, warna bulu mereka bercorak garis-garis; bukan cokelat polos seperti yang saat ini banyak terlihat.
Tim peneliti internasional berhasil mengungkap hal ini dengan meneliti DNA dari dua kuda: seekor hidup 440 tahun lalu, dan yang lain 42.700 tahun lalu. “Mayoritas memiliki gen berwarna cokelat keabu-abuan terang, yang membantu penyamaran mereka dengan alam sekitar,” kata salah satu peneliti, Freyja Imsland dari Uppsala University, Swedia seperti dilansir dari Tech Insider pada Selasa, 5 Januari 2015 lalu.
Gen ini kemudian dibandingkan dengan kuda ternak, liar, dan zebra saat ini. Hasilnya, semua zebra memiliki dua buah gen berwarna cokelat keabu-abuan, di mana salah satunya berwarna lebih gelap. Satu-satunya jenis kuda liar yang tersisa saat ini, Przewalski, juga memiliki gen cokelat keabu-abuan yang dominan; dengan sedikit bercak hitam menyerupai garis di tubuh atau bagian kaki mereka.
Namun, kuda ternak ternyata memiliki mutasi pada gen yang bernama TBX3, yang membuatnya berada di lapisan bawah kulit. Pada kuda liar dan zebra, protein ini tersimpan pada kelenjar bulu –yang menghentikan proses produksi pigmen hingga warna hanya keluar pada satu sisi. Akibatnya, warna kuda-kuda ini pun cenderung lebih terang. Namun, pada kuda ternak, proses ini tak terjadi sehingga warna keluar lebih gelap.
“Manusia kemudian memilih kuda-kuda dengan mutasi genetika ini dan mengembangbiakannya. Mereka lebih menyukai hewan berwarna mencolok,” kata Imsland. Meski peneliti sudah meneliti pigmentasi rambut sejak lama, fakta ini baru terkuak pada akhir 2015 lalu.
Selain pada kulit, mutasi TBX3 juga memberi pengaruh berbeda pada perkembangan tulang, selaput dada, dan jantung. Dapat disimpulkan, manusia selama ini telah mengembangkan kuda-kuda yang bermutasi genetika.
TECH INSIDER | NATURE | URSULA FLORENE
